Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Diperiksa KPK, Anggota BPK VI Pius Lustrilanang Irit Bicara

Kompas.com - 01/12/2023, 17:59 WIB
Syakirun Ni'am,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) VI Pius Lustrilanang tak banyak berkomentar usai dicecar tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama sekitar dari tujuh jam.

Pius dipanggil penyidik KPK untuk dimintai keterangannya sebagai saksi kasus dugaan suap pengurusan temuan BPK Provinsi Papua Barat yang menjerat Penjabat (Pj) Bupati Sorong yan Piet Mosso.

Pantauan Kompas.com, Pius turun dari lantai dua Gedung Merah Putih tempat pemeriksaan dilakukan sekitar pukul 17.10 WIB.

Baca juga: KPK Geledah Ruang Kerja Anggota BPK Pius Lustrilanang

Pius masih mengenakan setelan yang sama seperti ketika ia datang yakni, kemeja batik dibalut jaket abu, wajah ditutup masker dan topi hitam, celana hitam dan sepatu pantofel. Hal itu membuat hanya sedikit bagian dari wajah Pius yang bisa tertangkap kamera.

Ketika dikerubungi wartawan dan ditanya mengenai materi pemeriksaannya, Pius enggan menjawab.

“Saya sudah sampaikan ke penyidik, silakan tanyakan kepada penyidik,” kata Pius di KPK, Jumat (1/12/2023).

Selebihnya, Pius nyaris tidak menjawab apapun pertanyaan wartawan seperti terkait ruangannya yang digeledah, catatan keuangan, dan apa saja barang-barang yang diamankan.

Baca juga: KPK: Penyegelan Ruang Kerja Anggota BPK Pius Lustrilanang Terkait OTT di Sorong

Pius kembali meminta wartawan bertanya ke penyidik saat ditanya apakah dirinya menerima aliran dana dari BPK Perwakilan Provinsi Papua.

Setelah itu, Pius tidak menjawab apapun pertanyaan wartawan. Ia tetap melangkah meninggalkan gedung KPK di di tengah kerumunan awak media.

Setibanya di Jalan Persada Kuningan, Pius masuk ke dalam mobil Innova hitam berpelat B 2449 ZZH yang telah menunggunya.

Adapun Pius juga dikenal sebagai mantan aktivis 1998 yang diculik oleh Tim Mawar pada kurun masa menjelang reformasi 1998.


Pius sedianya dipanggil menghadap penyidik KPK pada Senin (27/11/2023) lalu. Namun, ia tidak hadir dengan alasan sakit.

Mantan politikus PDI-P dan Partai Gerindra itu meminta penyidik menjadwalkan ulang pemeriksaan pada Kamis (30/11/2023).

Namun, pada hari yang telah ditentukannya sendiri Pius tetap tidak datang. KPK pun mengultimatum Pius agar kooperatif memenuhi panggilan penyidik.

Baca juga: Dugaan Kongkalikong Hilangkan Temuan BPK di Sorong dan Penyegelan Ruang Pius Lustrilanang

Adapun perkara Pj Bupati Sorong berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar KPK pada Minggu (12/11/2023).

Halaman:


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com