Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Dengar Keluhan Buruh: Mulai dari Upah hingga Terjerat Utang Pinjol

Kompas.com - 29/11/2023, 22:58 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menerima kunjungan silaturahmi DPP Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, pada Rabu (29/11/2023) malam. Hari ini merupakan hari kedua masa kampanye Pemilu 2024.

Dalam pertemuan tersebut, turut hadir Presiden KSPN Ristadi yang baru-baru ini ditunjuk masuk ke Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Selain itu, hadir pula Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Perkasa Roeslani.

Prabowo dan KSPN bertemu selama sekitar 1 jam. Mereka disebut berdiskusi soal kebangsaan, khususnya bagaimana cara mereka memandang dunia industri dan ketenagakerjaan.

Baca juga: Jubir TKN: Wilayah di Mana Pak Jokowi Unggul, di Situ Pak Prabowo Lemah, Kini Keduanya Berkolaborasi

"Ada beberapa hal yang kemudian cara pandang beliau sangat sejalan dengan aspirasi dengan harapan kami, bagaimana supaya kondisi pekerja buruh Indonesia ke depan makin baik. Situasi yang sekarang dialami teman-teman pekerja buruh Indonesia itu yang paling urgent yang dibutukan buruh adalah saat ini banyak terjadinya terutama di PHK, terutama di sektor tekstil dan product," ujar Ristadi dalam jumpa pers di rumah Prabowo, Rabu.

Ristadi menjelaskan, dirinya menyampaikan kepada Prabowo bahwa lapangan kerja harus terus diperluas. Sebab, KSPN mencatat ada banyak buruh yang menjadi pengangguran karena terkena PHK, sementara usia mereka sudah 50 tahun lebih.

Menurutnya, tempat kerja lebih suka memilih para fresh graduate ketimbang orang-orang yang sudah berusia 50 tahun.

Baca juga: Jubir TKN Prabowo-Gibran Ungkap Narasi “Gemoy” Tak Akan Dipakai Terus-menerus

Maka dari itu, para korban PHK ini memerlukan bantuan berupa modal untuk memulai usahanya sendiri. Terlebih, uang pesangon yang mereka dapat juga tidak mencukupi untuk membuka usaha.

"Nah beliau kemudian menyampaikan memang itu ada dalam visi misi beliau sebagai Capres 2024," ucapnya.

Kemudian, Ristadi menyoroti upah minimum yang tidak merata di daerah di Indonesia.

Misalnya seperti buruh-buruh yang berada di Karawang bisa mendapat gaji yang tinggi, yakni sebesar Rp 5 juta.

Namun, buruh di Yogjakarta atau di Banjar cuma mendapat gaji Rp 2 juta.

Baca juga: KPU Buka Suara Usai Prabowo-Gibran Bagi-bagi Susu saat Kampanye

"Nah ini ketimpangan upah yang sangat tinggi. Artinya apa? Masyarakat di Karawang dan pekerja buruh bisa mengalami pertumbuhan ekonomi dengan baik, tapi yang di Banjar tidak menikmati. Maka ini harus ada aturan yang bisa dirubah agar bagaimana kesenjangan upah minimum antar daerah ini pelan-pelan tahun demi tahun itu bisa didekatkan," kata Ristadi.

Selanjutnya, Ristadi berbicara mengenai fasilitas rumah sakit bagi para buruh.

Berdasarkan pengalamannya, banyak kejadian di mana para buruh mengalami kecelakaan kerja, namun tidak tertolong nyawanya karena berada jauh dari rumah sakit.

Ristadi mengaku menyampaikan langsung kepada Prabowo agar dibuatkan rumah sakit khusus untuk pekerja buruh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com