Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Mesin Politik Gibran Ini Diprediksi Bakal Pengaruhi Basis Suara Ganjar di Jateng

Kompas.com - 06/11/2023, 12:00 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menyatakan, basis suara pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Jawa Tengah bakal terpengaruh oleh mesin politik pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Diakui atau tidak, agresivitas mesin-mesin politik Prabowo-Gibran itu akan berdampak pada basis dukungan suara Ganjar- mahfud di Jateng," kata Umam kepada Kompas.com, Sein (6/11/2023).

Umam menuturkan, basis suara Gibran di Jawa Tengah serupa dengan PDI Perjuangan yang merupakan partai politik pengusung utama pasangan Ganjar-Mahfud.

Baca juga: Soal Gibran Gabung Golkar, Ketua DPP: Kami Serahkan Sepenuhnya ke Beliau...

Oleh sebab itu, mesin politik putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut dan PDI-P dipastikan bakal saling menggerus untuk memperebutkan suara di Jawa Tengah.

Umam pun memprediksi bahwa dominasi PDI-P di provinsi Jawa Tengah bakal berkurang dengan posisi Gibran yang sudah berseberangan dengan partai berlambang banteng itu.

"Jika 2019 lalu PDI-P bisa menguasai 28 dari 35 kabupaten-kota di Jateng, maka kemungkinan dominasi suara PDIP di 2024 bisa berkurang," ujar Umam.

Menurut Umam, Gibran bakal disokong oleh jaringan relawan Jokowi, Partai Solidaritas Indonesia yang diketuai sang adik, serta partai politik Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo-Gibran.

Baca juga: Golkar Yakin Putusan MKMK Tak Ganggu Pencalonan Gibran sebagai Cawapres

Bahkan, Gibran juga diprediksi bakal punya kendaraan politiknya sendiri apabila benar bergabung ke Partai Golkar.

"Jika Gibran masuk ke Golkar, maka Golkar Jateng akan efektif menggerus suara PDI-P di kandang banteng," ujar Umam.

Di samping mesin politik yang dimmiliki Gibran, kans berkurangnya suara Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah juga bisa dipengaruhi oleh situasi internal di PDI-P yang tidak total memenangkan Ganjar sebagai calon presiden.

Seperti diketahui, ketua DPD PDI-P Jawa Tengah Bambang Wuryanto merupakan sosok yang dahulu sempat berseberangan dengan Ganjar.

Menurut Umam, situasi tersebut bisa terjadi apabila dinamika politik di internal PDI-P belum selesai meski Ganjar telah dideklarasikan sebagai calon presiden.

Baca juga: PDI-P Sebut Gibran Sudah Dikuningkan, Golkar: Mas Gibran Tahu Apa yang Harus Dilakukan

"Pihak-pihak yang dulu bersebrangan dengan Ganjar, bisa saja berkeyakinan bahwa jika pun Ganjar memenangkan pertarungan Pilpres, elite-elite PDI-P Jateng itulah yang akan menjadi sasaran tembak utama untuk disingkirkan oleh kekuatan politik Ganjar," kata Umam.

"Karena itu, mereka akan bekerja total untuk memenangkan PDI-P, tapi belum tentu untuk menenangkan Ganjar," imbuh dia.

Sebelumnya, Ganjar masih menjadi "kandang banteng" meski salah satu kader PDI-P, yakni Gibran, kini menjadi lawan di Pilpres mendatang.

"Jateng sampai hari ini tetap 'kandang banteng'. Bantengnya makin solid, makin menguat. Karena banteng tidak pernah cengeng. Karena banteng itu kalau ketaton (terluka) bukan nangis, dia akan marah," kata Ganjar usai Rapat dan Deklarasi di Stadion Jatidiri, Kota Semarang, Sabtu (4/11/2023).

Baca juga: Dominasi PDI-P di Jateng Diprediksi Berkurang Usai Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menyatakan, Gibran akan turun tangan untuk merebut suara di Jawa Tengah.

"Di Jateng bukan hanya Mas Gibran, semua. Caleg-caleg Partai Gerindra, caleg partai pengusung, semua turun terus, apalagi Mas Gibran," ujar Habiburokhman saat ditemui di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (5/11/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Nasional
MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke 'Crazy Rich Surabaya'

MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke "Crazy Rich Surabaya"

Nasional
Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Nasional
Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Nasional
BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Nasional
Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Nasional
Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Nasional
Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

Nasional
11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

Nasional
Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Nasional
KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar Rupiah

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar Rupiah

Nasional
Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Nasional
Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com