Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi di Antara Ujian Netralitas dan Keinginan "Cawe-cawe" Pilpres 2024

Kompas.com - 02/11/2023, 05:15 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Netralitas Presiden Joko Widodo pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 menjadi sorotan. Banyak pihak ramai-ramai mengingatkan Jokowi untuk netral.

Jokowi pernah menyatakan bahwa dirinya mendukung semua bakal capres-cawapres pada Pilpres 2024.

"Dukung semuanya untuk kebaikan negara ini," kata Jokowi, usai menjadi inspektur di Apel Hari Santri Nasional 2023, di Tugu Pahlawan, Surabaya, Minggu (22/10/2023).

Namun, banyak yang khawatir Kepala Negara berpihak ke kubu tertentu lantaran putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto.

Jokowi sendiri pernah menyatakan bahwa demi kepentingan bangsa dan negara, dirinya turut cawe-cawe pada penyelenggaraan pemilu. Dalam situasi politik ini, mungkinkah presiden dan pemerintahannya tetap netral?

ASN dan TNI-Polri

Netralitas aparat pemerintah dipertanyakan ketika baru-baru ini terjadi pencopotan bendera PDI Perjuangan dan baliho bakal capres-cawapres PDI-P, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, di Kabupaten Gianyar, Bali.

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bali menurunkan baliho tersebut pada Selasa (31/10/2023), menjelang kunjungan kerja Jokowi ke Pasar Bulan, Bali. Menurut keterangan Satpol PP setempat, penurunan atribut politik itu merupakan instruksi langsung dari Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.

Baca juga: Jajaran Menteri Jokowi yang Blak-blakan Dukung Prabowo-Gibran, Siapa Saja?

Peristiwa ini pun dipersoalkan oleh partai banteng. Bakal capres PDI-P Ganjar Pranowo menilai, baliho tersebut tak semestinya diturunkan jika tak melanggar aturan.

"Saya lagi coba bertanya-tanya kenapa dicopot begitu ya? Memang kalau ada yang melanggar sih silakan dicopot, tapi kalau tidak ada yang melanggar, ya sebaiknya tidak perlu berlebihan," kata Ganjar dalam keterangannya, Rabu (1/11/2023).

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menilai, peristiwa ini memperlihatkan diskriminasi politik terhadap partainya.

"Terjadi kejadian yang menurut kami tidak perlu dilakukan. Karena terjadinya politik diskriminasi," kata Hasto saat ditemui di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2023).

Menanggapi hal ini, Jokowi mengingatkan agar pemerintah daerah, aparatur sipil negara (ASN), serta TNI dan Polri tetap netral selama tahun politik.

"Ini perlu saya sampaikan bahwa pemerintah daerah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pemerintah kota, pemerintah pusat, semua harus netral. ASN semua harus netral, TNI semua harus netral. Polri semua harus netral," ujar Jokowi saat memberi keterangan pers di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, pada Rabu (1/11/2023), dilansir dari keterangan resmi.

Baca juga: Ada Penurunan Baliho Ganjar-Mahfud di Bali, Jokowi Tegaskan Pemda, TNI, Polri Tetap Netral

Menurut Jokowi, jika keberadaan baliho itu melanggar aturan, mestinya pemerintah daerah (pemda) lebih dulu meminta izin ke pengurus partai setempat untuk memindahkan atribut-atribut politik tersebut.

“Harus ada komunikasi, minta komunikasi dengan pengurus partai, izin dengan pengurus partai di daerah, supaya tidak terjadi miskomunikasi," katanya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com