Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"PDI-P Tetap Jaga Pak Jokowi Sampai 2024!"

Kompas.com - 29/10/2023, 18:57 WIB
Syakirun Ni'am,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus senior PDI-P Aria Bima menegaskan, partainya berkomitmen mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo hingga masa jabatannya berakhir, 2024 mendatang.

"PDI-P tetap menjaga Pak Joko Widodo yang diberikan amanat sampai 2024. PDI-P terus menjaga Pak Jokowi sampai 2024," kata Aria dalam Kompas Petang yang disiarkan di YouTube Kompas TV, Sabtu (28/10/2023) malam.

Aria juga mengungkapkan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tak memiliki beban perasaan apapun terhadap Jokowi, terutama atas sikap politik sang Kepala Negara yang diisukan mendukung pasangan capres cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Tidak menjadi soal pula bahwa Megawati dinilai telah memberikan banyak keistimewaan kepada Jokowi beserta keluarganya dalam hal karier politik. 

Baca juga: PDI-P Sebut Jokowi Tak Minta 3 Periode secara Langsung ke Megawati

Bahkan, Aria menyebut, Megawati hanya tersenyum-senyum saja merespons isu ada pecah kongsi antara PDI-P dengan Presiden Jokowi.

Menurut dia, senyum Megawati dapat diartikan sebagai sebuah bentuk keteguhan dalam menghadapi dinamika politik. 

"Ibu senyum-senyum saja. Yang penting Gusti ora sare, gitu. Tuhan tidak tidur ya," tutur Aria.

Sebelumnya, Presiden Jokowi diketahui menempuh karier politiknya sebagai Wali Kota Solo selama dua periode dengan PDI-P sebagai partai politik pengusung.

Selanjutnya, Jokowi sukses menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, juga dengan PDI-P sebagai partai politik pengusung.

Belum sempat menunaikan tugas selama satu periode, PDI-P memberikan tiket bagi Jokowi untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden pada Pilpres 2014. Jokowi saat itu berpasangan dengan Jusuf Kalla dan memenangkan pertarungan melawan Prabowo-Hatta. 

Baca juga: PDI-P Sedih, Beri “Privilege” Besar ke Jokowi tapi Ditinggalkan

Pada Pilpres 2019, PDI-P juga memberikan tiket yang sama kepada Jokowi. Tetapi kali ini, K.H. Ma'ruf Amin didapuk menjadi cawapres. Jokowi lagi-lagi memenangkan Pilpres mengalahkan Prabowo-Sandiaga.

Belakangan, PDI-P memberikan tiket untuk keluarga Jokowi, yakni anak sulungnya Gibran Rakabuming Raka maju menjadi calon Wali Kota Surakarta. Gibran menang besar dalam pencoblosan.

Selain itu, PDI-P juga memberikan tiket bagi menantu Jokowi, Bobby Nasution untuk menjadi calon Wali Kota Medan. Bobby juga memenangkan pencoblosan suara.

Jelang Pilpres 2024, Jokowi diisukan tidak mendukung capres cawapres yang diusung PDI-P, yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Jokowi diisukan lebih mendukung mantan rivalnya, Prabowo Subianto yang kali ini bersanding dengan putra sulung Jokowi sendiri, Gibran Rakabuming Raka, setelah dimuluskan melalui putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Bahkan, Jokowi merestui Gibran menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto yang diusung lawan PDI-P. Sementara itu, Bobby juga telah memastikan mendukung Prabowo-Gibran. 

Baca juga: Soal Isu Mega-Jokowi Pecah Kongsi, PDI-P: Ibu padahal Senyum-senyum, Gusti Ora Sare

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyebut, saat ini partainya berada dalam suasana sedih dan terluka.

Suasana itu disebabkan langkah politik Jokowi yang dinilai sudah mendapat begitu banyak keistimewaan dari PDI-P, tetapi justru meninggalkan partai berlambang banteng tersebut.

"Kami begitu mencintai dan memberi privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranatan kebaikan dan Konstitusi," ujar Hasto.

"Pada awalnya kami hanya berdoa agar hal itu tidak terjadi, namun ternyata itu benar-benar terjadi," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com