Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Isu Mega-Jokowi Pecah Kongsi, PDI-P: Ibu padahal Senyum-senyum, "Gusti Ora Sare"

Kompas.com - 29/10/2023, 18:25 WIB
Syakirun Ni'am,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri disebut hanya tersenyum-senyum dan merasa tanpa beban ketika diisukan pecah kongsi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hubungan Megawati dan Jokowi dinilai retak lantaran putra sulung mantan Wali Kota Solo itu, Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal calon wakil presiden (Cawapres) Prabowo Subianto.

“Ibu senyum-senyum saja yang penting gusti ora sare, gitu. Tuhan tidak tidur. Nurani Ibu (Mega) sangat nothing to lose (tanpa beban),” kata politikus senior PDI-P Aria Bima saat diwawancara Kompas Petang yang tayang di Kompas TV, Sabtu (28/10/2023) malam.

Baca juga: Soal Gibran Tak Dapat Sanksi, Politikus PDI-P: Kita Tak Mau Ribut dan Muncul Playing Victim

Aria mempersoalkan framing pemberitaan dan isu yang menyebut hubungan Megawati dan Jokowi retak. Di antaranya adalah narasi mengenai dukungan Jokowi berbelok ke Prabowo Subianto karena presiden itu kerap disebut petugas partai.

Padahal, PDI-P, PPP, Hanura, dan Perindo mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Menurut Aria, ketika pihaknya bertanya ke Jokowi, pernyataan Megawati yang sering disampaikan ke publik bahwa presiden tetap petugas partai tidak menjadi masalah.

“Pak Jokowi dikatakan oleh Rocky Gerung saja lebih kasar ya, enggak ada masalah kok. Pak Jokowi dikatakan dungu, dikatakan plonga plongo, enggak apa-apa kok,” tutur Aria.

Aria menduga terdapat sejumlah pihak yang sengaja menggeser perhatian publik dari topik tiga bakal calon presiden dan calon wakil presiden pada keretakan hubungan Jokowi-Mega.

Menurutnya, framing itu dimainkan di media sosial dan media arus utama.

“Dibuat mungkin juga oleh timnya Pak Prabowo, tidak (menyoroti) mengkontestasikan Pak Prabowo dan Pak Ganjar tapi menggeser persoalan Ibu Mega dan Pak Jokowi yang itu sebenarnya tidak ada masalah,” kata Aria.

Baca juga: PDI-P Sebut Jokowi Tak Minta 3 Periode secara Langsung ke Megawati

Sebelumnya, Jokowi juga mengklaim hubungannya dengan Megawati baik-baik saja meskipun putra sulungnya menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto.

Padahal, baik Jokowi dan Gibran menempuh karier politiknya di PDI-P. Partai banteng itu mengantarkan Jokowi melenggang di kursi Wali Kota Solo dan Gubernur Jakarta sebelum akhirnya menjadi presiden.

Sementara, Gibran baru memulai karir politiknya sebagai Wali Kota Solo selama dua tahun terakhir.

"(Hubungan dengan Megawati) Baik-baik saja," kata Jokowi di Hutan Kota Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Terbaru, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menyebut saat ini partainya berada dalam suasana sedih dan terluka.

Hasto menyebut, ketika kader PDI-P di tingkat paling bawah, yakni ranting, tidak percaya Jokowi dan keluarganya yang telah mendapat begitu banyak keistimewaan justru meninggalkan partai banteng.

“Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranatan kebaikan dan Konstitusi,” ujar Hasto.

“Pada awalnya kami hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi, namun ternyata itu benar-benar terjadi,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com