Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andang Subaharianto
Dosen

Antropolog, dosen di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, Rektor UNTAG Banyuwangi, Sekjen PERTINASIA (Perkumpulan Perguruan Tinggi Nasionalis Indonesia)

Sumpah Pemuda, Sjahrir, dan Gibran

Kompas.com - 28/10/2023, 06:56 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

USIA pemuda itu baru 19 tahun, seusia anak kelas III SMA (Sekolah Menengah Atas) sekarang. Saat Kongres Pemuda II digelar di Batavia (kini Jakarta) pada 27-28 Oktober 1928.

Kongres membuahkan tiga poin pernyataan yang integratif, imajinatif, dan futuristik. Pemuda itu bernama Sutan Sjahrir.

Anda, para pembaca, tentu sudah hafal tiga pernyataan yang saya sebut integratif, imajinatif, dan futuristik. Tiga pernyataan itu populer disebut Sumpah Pemuda. Teks lengkapnya sebagai berikut:

"Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang sataoe, tanah Indonesia.

Kedoea: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoengjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia."

Saya sebut integratif, karena menyatukan komunitas-komunitas kedaerahan yang lokal menjadi satu komunitas kebangsaan dengan Tanah Air dan bahasa yang satu. Menyatukan teritori politik tradisional (kerajaan) di Nusantara.

Pun menerima bahasa yang satu, lingua franca, dari bahasa pasaran yang merupakan variasi bahasa Melayu. Padahal, bahasa Jawa dan bahasa Sunda memiliki penutur terbanyak di wilayah jajahan Hindia-Belanda.

Imajinatif, karena identitas sebagai bangsa Indonesia itu sejatinya imajinasi yang terbentuk melalui perbincangan yang panjang.

Sejak perlawanan terhadap pemerintah kolonial berubah dari perlawanan senjata ke organisasi pergerakan, perbincangan tentang kebangsaan menemukan momentum strategis.

Di antaranya lewat tulisan-tulisan di koran-koran yang diterbitkan organisasi pergerakan. Perbincangan itu mengkristal, lalu melahirkan bayi “bangsa Indonesia”.

Saya sebut juga futuristik, karena pernyataan itu menjangkau eksistensi masa depan. Identitas Tanah Air, bangsa, dan bahasa Indonesia ditegaskan dalam rangka mimpi dan cita-cita besar masa depan.

Ada benang merah yang tak terputus, kontinuitas histori, sejak kesadaran kebangsaan tumbuh hingga hari ini dan akan datang.

Eksistensi Indonesia dibaca sebagai antitesis negara kolonial Hindia-Belanda. Nilai dan watak yang ditumbuhkembangkan masa depan tentu saja juga antitesis nilai dan watak negara kolonial.

Bunuh diri kelas

Hebat sekali para pemuda yang berkongres pada 27-28 Oktober 1928. Pikiran-pikirannya, pun semangat dan nyalinya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com