Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Demokrat dan PDI-P: Dua Kali Pendekatan, tapi Akhirnya Tak Bersama...

Kompas.com - 19/09/2023, 09:06 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat dan PDI Perjuangan sempat mesra. Seolah, keduanya saling membuka diri untuk berjalan bersama pada pemilu presiden (pilpres) mendatang.

Pertemuan antarelite digelar, puja-puji dilempar. Namun, nyatanya, kehangatan itu tak membuat kedua partai akhirnya bergandengan.

Demokrat yang dulu tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan mendukung bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan, kini merapat ke Koalisi Indonesia Maju yang mencapreskan Prabowo Subianto.

Sementara, PDI Perjuangan tetap berdiri di gerbongnya sendiri, menjagokan Ganjar Pranowo sebagai calon RI-1.

Mesra

Awal Juni 2023, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani mengungkap nama-nama bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar. Dari 10 nama, ada sosok Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Memang, ketika itu, Demokrat telah tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan mendukung Anies Baswedan. Namun, dari perkara bursa cawapres inilah, kehangatan Demokrat dan PDI-P terjalin.

Baca juga: Demokrat Bergabung ke Prabowo dan AHY Hilang dari Bursa Cawapres Ganjar

Mulanya, digelar pertemuan antara Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, dengan Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto. Keduanya mengaku sangat antusias, meski tetap menghormati pilihan politik masing-masing.

“Walaupun kami sangat antusias membicarakan rencana pertemuan Mbak Puan dan Mas AHY, namun kami tetap menjaga etika politik dan saling menghormati posisi saat ini,” kata Riefky di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Minggu (11/6/2023).

Tak lama, AHY dan Puan bertemu. Dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih satu jam itu, keduanya mengaku banyak membahas persoalan bangsa dan pemilu damai.

"Tentu ini akan menjadi lebih penting dalam membangun bangsa dan negara. Kami berharap bahwa pemilu ke depan ini adalah pemilu damai, pemilu yang gembira, pemilu yang bisa membuktikan bahwa pesta demokrasi rakyat itu adalah pestanya seluruh rakyat Indonesia," kata Puan di Hutan Kota Plataran, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (18/6/2023).

Kehangatan Demokrat dan PDI-P kian terasa ketika sehari setelah pertemuan Puan-AHY, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bicara tentang mimpi naik kereta bersama. Dalam mimpi SBY, ada sosok Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Presiden Joko Widodo, dan presiden kedelapan RI yang belum diketahui sosoknya.

Baca juga: Demokrat Dukung Prabowo, Hampir Pasti Hanya Ada 3 Koalisi Parpol

“Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya, kami bertiga menuju Stasiun Gambir,” tulis SBY di akun Twitter resminya, @SBYudhyono, Senin (19/6/2023).

“Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia ke 8 dan beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur,” tulis presiden keenam RI itu.

Berangkat dari situ, muncul wacana pertemuan SBY dan Megawati. Bahkan, kedua tokoh digadang melakukan rekonsiliasi.

Berlanjut

Kemesraan kedua partai berlanjut setelah Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan mencabut dukungan dari Anies Baswedan.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com