Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2023, 05:40 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Nusakom Pratama Institute, Ari Junaedi, menduga, hanya akan ada tiga koalisi partai politik jika Partai Demokrat mendukung bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto.

Ini mengingat waktu pendaftaran pasangan capres-calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2024 kurang dari sebulan lagi.

“Jika melihat durasi waktu yang tersisa dan konstelasi koalisi yang ada, hampir dipastikan hanya akan ada tiga pasang capres-cawapres yang berlaga,” kata Ari kepada Kompas.com, Senin (18/9/2023).

Baca juga: Alasan Demokrat Pilih Dukung Prabowo di Pilpres 2024...

Sebelummya, kata Ari, ketika Demokrat memutuskan hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan mencabut dukungan dari Anies Baswedan, terbuka peluang terbentuknya koalisi baru.

Demokrat mungkin berkoalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) jika bersikukuh mengajukan ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai cawapres.

Sementara, PPP bisa saja menyodorkan nama Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) partainya, Sandiaga Uno, sebagai calon RI-1.

Kerja sama kedua partai bakal memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold seandainya didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang kala itu belum menegaskan arah dukungan.

Baca juga: SBY Melukis Langkah Demokrat: Kecewa Nasdem dan Anies, Kini Dukung Prabowo

Namun, belakangan, PKS telah memutuskan tetap berada di Koalisi Perubahan untuk Persatuan, mendukung bakal capres-cawapres, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

PPP juga tetap berdiri di gerbong koalisi PDI Perjuangan mendukung pencapresan Ganjar Pranowo.

Oleh karenanya, jika Demokrat merapat ke Koalisi Indonesia Maju mendukung pencapresan Prabowo, dipastikan hanya akan ada tiga poros politik pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

“Mungkin saja tawaran dari Gerindra buat Demokrat jauh lebih jelas dan lebih menarik,” ujar Ari.

Seandainya Demokrat mendukung Prabowo, maka, Koalisi Indonesia Maju menjadi gerbong tergemuk dengan dukungan empat partai politik Parlemen.

Namun, menurut Ari, padatnya koalisi partai politik tak menjadi jaminan kemenangan.

“Dalam kontestasi pilpres, tidak selalu linear antara kemenangan dengan jumlah banyaknya partai dalam koalisi,” katanya.

Ari menyebut, semakin gemuk koalisi, justru semakin rumit membangun koordinasi antarpartai politik. Baik itu untuk menentukan cawapres, maupun ketika mempersiapkan kampanye.

Baca juga: Demokrat Dukung Prabowo, Cak Imin Sebut Koalisi Indonesia Maju Makin Kokoh

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Baca tentang


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kunjungi Warga Pulau Rempang, Menko Airlangga Beri Kepastian Pembangunan Perumahan Rakyat ke Tanjung Banon

Kunjungi Warga Pulau Rempang, Menko Airlangga Beri Kepastian Pembangunan Perumahan Rakyat ke Tanjung Banon

Nasional
Menteri LHK Pastikkan IKN Tak Ganggu Hutan Lindung di Kalimantan

Menteri LHK Pastikkan IKN Tak Ganggu Hutan Lindung di Kalimantan

Nasional
Soal Polusi Udara, Menteri LHK Ungkap Ada 11 Industri Kena Sanksi

Soal Polusi Udara, Menteri LHK Ungkap Ada 11 Industri Kena Sanksi

Nasional
Masalah Shelter Anjing dan Kucing pun Diurusi Luhut...

Masalah Shelter Anjing dan Kucing pun Diurusi Luhut...

Nasional
Hari Kedua Rakernas IV PDI-P: Megawati Beri Arahan Tertutup, Ketua KPU dan Ketua KPK Jadi Narasumber

Hari Kedua Rakernas IV PDI-P: Megawati Beri Arahan Tertutup, Ketua KPU dan Ketua KPK Jadi Narasumber

Nasional
Janji Sejahterakan Guru, Anies: 78 Tahun Merdeka Kesejahteraan Belum Merata

Janji Sejahterakan Guru, Anies: 78 Tahun Merdeka Kesejahteraan Belum Merata

Nasional
Menanti Tersangka Korupsi di Kementan: Rumah hingga Kantor Mentan Digeledah, Senpi dan Uang Tunai Disita

Menanti Tersangka Korupsi di Kementan: Rumah hingga Kantor Mentan Digeledah, Senpi dan Uang Tunai Disita

Nasional
Kehadiran Sandiaga dan Mahfud dalam Rakernas PDI-P di Tengah Isu Jadi Cawapres Ganjar

Kehadiran Sandiaga dan Mahfud dalam Rakernas PDI-P di Tengah Isu Jadi Cawapres Ganjar

Nasional
Momen Jokowi Bisiki Ganjar di Tengah Rakernas PDI-P

Momen Jokowi Bisiki Ganjar di Tengah Rakernas PDI-P

Nasional
Momen Ganjar dan Jokowi Gandeng Megawati di Rakernas, PDI-P: Jauhkan Berbagai Spekulasi

Momen Ganjar dan Jokowi Gandeng Megawati di Rakernas, PDI-P: Jauhkan Berbagai Spekulasi

Nasional
Wacana Duet Ganjar-Prabowo di Pilpres, Siapa Sudi Mengalah Jadi Cawapres?

Wacana Duet Ganjar-Prabowo di Pilpres, Siapa Sudi Mengalah Jadi Cawapres?

Nasional
[POPULER NASIONAL] KPK Amankan Uang Puluhan Miliar Rupiah dari Rumah Mentan | Wawancara Terakhir A Yani

[POPULER NASIONAL] KPK Amankan Uang Puluhan Miliar Rupiah dari Rumah Mentan | Wawancara Terakhir A Yani

Nasional
Tanggal 2 Oktober Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Oktober Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ke Serbia, KSAL Jajaki Kerja Sama Produksi Senjata dan Pelatihan Anti-teror

Ke Serbia, KSAL Jajaki Kerja Sama Produksi Senjata dan Pelatihan Anti-teror

Nasional
12 Jam Berlalu, KPK Masih Geledah Kantor Kementan Terkait Dugaan Korupsi

12 Jam Berlalu, KPK Masih Geledah Kantor Kementan Terkait Dugaan Korupsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com