Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

PDI-P Sebut Elektabilitas Ganjar di Jabar Cukup Tinggi, Tak Perlu Khawatir soal Pilihan Cawapres

Kompas.com - 16/09/2023, 18:20 WIB
F Azzahra,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Berhembus kabar di media yang menyebutkan bahwa Ridwan Kamil akan mendampingi bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Kabar tersebut diperkuat dengan adanya pertemuan Ridwan Kamil dengan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu.

Kolaborasi antara Ganjar dan Ridwan tersebut disebut penting untuk meningkatkan peluang basis electoral Ganjar yang cenderung masih rendah di Jawa Barat (Jabar).

Merespons kabar tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Said Abdullah mengatakan bahwa kolaborasi antara kedua tokoh tersebut masih memungkinkan meski tidak terlalu pasti.

Baca juga: Demokrat Ingin Megawati-SBY Bertemu Dulu Sebelum Capai Kerja Sama dengan PDI-P

"Mas Ganjar masih banyak waktu dan kesempatan untuk blusukan, sehingga angka tersebut bisa ditingkatkan bersama-sama," tutur Said saat hadir dalam acara "GASPOL! Hangout Bareng Said Abdullah: Pertarungan Sengit 2024 Ada di Jatim, PDI-P Rangkul NU" di kanal YouTube Kompas.com, Rabu (13/9/2023).

Said menjelaskan, berdasarkan survei Litbang Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo di Jawa Barat sebesar 30 persen. Menurutnya, angka ini cukup tinggi mengingat Ganjar masih memiliki waktu untuk meningkatkan basis electoral melalui pendekatan dengan tokoh masyarakat di Indonesia.

"Penting bagi bakal calon presiden (bacapres) untuk mengidentifikasi kebijakan yang akan diterapkan dalam masa kepemimpinannya. Dengan demikian, bacapres tidak hanya melanjutkan pembangunan era Presiden Joko Widodo (Jokowi), tetapi juga meningkatkan pembangunan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju," tutur Said.

Menurutnya. setiap kader PDI-P yang dicalonkan sebagai bacapres, bacawapres, atau bakal calon legislatif (bacaleg) harus dapat menerapkan ideologi yang dicetuskan Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Kader PDI-P Jatim Banyak dari NU, Said Abdullah: Jatim Pemilik Sah NU

“Setiap kader yang akan maju dalam pilpres atau pemilihan gubernur (pilgub) harus bisa melaksanakan ideologi Ibu Mega sebagai Ketua Umum PDI-P,” imbuhnya.

Said melanjutkan, Presiden Jokowi merupakan salah satu kader terbaik PDI-P yang dipilih langsung oleh Megawati untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita PDI-P untuk Indonesia.

“Tingkat kepuasan publik terhadap kepemimpinan Jokowi hampir 74 persen. Hal ini menandakan beliau mampu mewujudkan cita-cita yang disampaikan Ibu Mega. Harapannya, kader selanjutnya juga seperti itu,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

Nasional
Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Nasional
Tanggapi Putusan MA, Mendagri: Pelantikan Kepala Daerah Tidak Perlu Serentak

Tanggapi Putusan MA, Mendagri: Pelantikan Kepala Daerah Tidak Perlu Serentak

Nasional
Badan Pengkajian MPR Sebut Wacana Amendemen UUD 1945 Terbuka untuk Didiskusikan

Badan Pengkajian MPR Sebut Wacana Amendemen UUD 1945 Terbuka untuk Didiskusikan

Nasional
Sahroni Didorong Maju Pilkada Jakarta, Paloh: Dia Punya Kapabilitas, tetapi Elektabilitasnya...

Sahroni Didorong Maju Pilkada Jakarta, Paloh: Dia Punya Kapabilitas, tetapi Elektabilitasnya...

Nasional
Istana Tetapkan Tema dan Logo HUT ke-79 RI: 'Nusantara Baru, Indonesia Maju'

Istana Tetapkan Tema dan Logo HUT ke-79 RI: "Nusantara Baru, Indonesia Maju"

Nasional
KPI Tegaskan Belum Pernah Terima Draf Resmi RUU Penyiaran

KPI Tegaskan Belum Pernah Terima Draf Resmi RUU Penyiaran

Nasional
Dinyatakan Langgar Etik, Bamsoet: Saya Tak Mau Berpolemik

Dinyatakan Langgar Etik, Bamsoet: Saya Tak Mau Berpolemik

Nasional
Pakar Sebut Prabowo Bakal Menang Mudah jika Presiden Dipilih MPR

Pakar Sebut Prabowo Bakal Menang Mudah jika Presiden Dipilih MPR

Nasional
Ungkap Hubungan Jokowi dan Surya Paloh, Willy Aditya: Habis Pemilu Berteman Lagi...

Ungkap Hubungan Jokowi dan Surya Paloh, Willy Aditya: Habis Pemilu Berteman Lagi...

Nasional
PDN Diserang 'Ransomware', Tanggung Jawab Penyedia Layanan Disorot

PDN Diserang "Ransomware", Tanggung Jawab Penyedia Layanan Disorot

Nasional
Menkominfo: Pemerintah Tidak Akan Bayar Permintaan Tebusan 8 Juta Dollar Peretas PDN

Menkominfo: Pemerintah Tidak Akan Bayar Permintaan Tebusan 8 Juta Dollar Peretas PDN

Nasional
Serangan Siber ke PDN, Kesadaran Pemerintah Amankan Sistem Dinilai Masih Rendah

Serangan Siber ke PDN, Kesadaran Pemerintah Amankan Sistem Dinilai Masih Rendah

Nasional
Berkaca dari Kasus Vina Cirebon, Komnas HAM Sebut Proses Penyidikan dan Penyelidikan Polisi Rentan Pelanggaran

Berkaca dari Kasus Vina Cirebon, Komnas HAM Sebut Proses Penyidikan dan Penyelidikan Polisi Rentan Pelanggaran

Nasional
Minta Presiden Dipilih MPR Lagi, La Nyalla Desak Sidang Istimewa Usai Prabowo Dilantik

Minta Presiden Dipilih MPR Lagi, La Nyalla Desak Sidang Istimewa Usai Prabowo Dilantik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com