JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan adanya pertemuan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Adapun Mahfud dan Ridwan Kamil merupakan tokoh yang digadang menjadi kandidat bakal calon wakil presiden (bacawapres) Ganjar Pranowo. Keduanya pun bertemu Megawati pada waktu yang tak bersamaan.
"Pertemuan Prof Mahfud MD dengan Ibu Mega kan terjadi pada saat dilakukan acara di Arsip Nasional, beliau juga hadir, kemudian dialog antar pemimpin," kata Hasto ditemui di Gedung High End, kawasan Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2023).
Baca juga: Golkar Sebut Ridwan Kamil Ditawari Megawati Jadi Bacawapres Ganjar
Hasto mengatakan, Mahfud dan Megawati memiliki kedekatan. Hal ini tak lepas dari latar belakang Mahfud yang juga pernah bertugas pada satu lembaga yang sama dengan Megawati, yaitu Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
"Jangan lupa bahwa sebelumnya, Prof Mahfud MD ini anggota dari Dewan Pengarah BPIP. Sehingga hubungannya dekat," jelas Hasto.
Sementara itu, Hasto mengatakan, pertemuan Megawati dan Ridwan Kamil terjadi berkaitan dengan pembangunan Monumen Bung Karno di Bandung, Jawa Barat. Namun, tak dijelaskan waktu persis pertemuan kedua tokoh itu.
Dia menambahkan, PDI-P memandang sosok politikus Golkar itu mampu menggelorakan seluruh perjuangan Presiden Pertama RI Soekarno (Bung Karno).
"Sehingga, pertemuan itu sudah biasa dilakukan dan merupakan bagian dari tradisi silaturahim yang memang menjadi kultur bangsa," ungkap Hasto.
Diberitakan sebelumnya, Mahfud MD dan Ridwan Kamil dikabarkan telah bertemu dengan Megawati.
Kabar ini muncul di tengah beredarnya informasi keduanya menjadi kandidat kuat bakal cawapres Ganjar.
Baca juga: Muncul Sosok Ridwan Kamil dan Mahfud, Andika Akui Ganjar Perlu Diperkuat
Diketahui, Ganjar saat ini mendapatkan dukungan dari PDI-P, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Perindo, dan Partai Hanura.
Selain Ganjar, terdapat bakal calon presiden lainnya, seperti Prabowo Subianto yang didukung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, dan Partai Garuda.
Selanjutnya ada pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang didukung Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa.
Adapun sebelumnya, Anies didukung oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera. Partai Demokrat pun pergi dari koalisi ini karena tak terima Cak Imin dijadikan bakal cawapres Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.