Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Cawapres Ganjar, PDI-P: Mbak Puan Belum Cabut Nama Cak Imin

Kompas.com - 14/09/2023, 09:45 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Said Abdullah menyatakan bahwa nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum dicabut oleh Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dari daftar kandidat bakal calon wakil presiden (bacawapres) Ganjar Pranowo meskipun sudah menjadi bakal calon wakil presiden bagi Anies Baswedan.

"Mbak Puan bolak balik sebut nama, bahkan sampai hari ini, nama Cak Imin juga belum dicabut kok," kata Said dalam tayangan Gaspol! Kompas.com, dikutip dari YouTube, Kamis (14/9/2023).

Said Abdullah beralasan, Puan belum mencabut nama Cak Imin karena masih menilai koalisi yang ada saat ini belum resmi.

Baca juga: PKB-Nasdem Siapkan Berkas Pendaftaran Anies-Cak Imin ke KPU

Oleh karena itu, nama-nama cawapres, termasuk Cak Imin tetap dicermati.

"Karena apa (belum dicabut)? Ya kan baru tingkatnya koalisi di antar partai dengan partai, belum resmi, resminya di mana? Ketika didaftarkan tadi (ke Komisi Pemilihan Umum)," kata Said.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR ini pun meminta semua pihak menunggu dan memberikan kesempatan kepada PDI-P beserta partai politik pengusung Ganjar terkait sosok cawapres.

Dia menekankan, pihak yang menggodog nama-nama itu di partai adalah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri beserta para Ketum partai politik pengusung Ganjar.

"Kasih kesempatan bagi kami, dalam hal ini Ibu ketua umum dan para ketua umum partai terus mengkontrol bakal calon wakil presiden," ucap dia.

Baca juga: Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin Dibentuk, Sosok Kapten yang Masih Misteri, dan Libatkan Eks Jaksa Agung

Menurut Said, ada banyak pertimbangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam memilih cawapres, yakni tidak hanya dari segi elektoral masing-masing tokoh.

Namun, menurut dia, pertimbangannya lebih kepada visi dan misi yang akan dibangun oleh tokoh tersebut.

"Bayangin, memilih seorang pemimpin yang dihitung elektoralnya, bukan diletakkan pada track record dan visi misinya, kan celaka kita dalam kehidupan berbangsa kita ke depan," tutur Said.

Sebelumnya diberitakan, ada lima nama yang kerap disebut Puan sebagai kandidat bacawapres Ganjar.


Mereka adalah Sandiaga Uno, Erick Thohir, Andika Perkasa, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Muhaimin Iskandar.

Meski demikian, Cak Imin atau Muhaimin sudah memantapkan diri bersama Anies Baswedan. Keduanya juga sudah mendeklarasikan diri bakal menjadi pasangan calon (Paslon) pada Pilpres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com