Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Habibie Bicara Pisang dan Pesawat Terbang...

Kompas.com - 25/08/2023, 06:00 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Mendiang Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie, sempat melontarkan pernyataan terkait pisang dan pesawat terbang.

Hal itu disampaikan Habibie saat masih menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi di masa pemerintahan Orde Baru.

Pada saat itu, Habibie sedang menyampaikan pidato dalam pembukaan Seminar Agribisnis Pisang di Hotel Hilton, Jakarta, 12 September 1990.

Baca juga: Kisah Habibie dan Proyek Jip Banteng

Habibie yang dikenal rutin berkutat dengan urusan teknologi tingkat tinggi seperti pesawat terbang mendadak diminta berpidato soal pisang.

"Aneh rasanya berhadapan dengan Habibie tapi bukan bicara mengenai kedirgantaraan, persenjataan, telekomunikasi, atau komputer, tetapi mengenai pisang," kata Habibie, seperti dikutip dari surat kabar Kompas edisi 13 September 1990.

Menurut Habibie, pisang adalah obat mujarab jika dia sakit.

"Saya tahu hanya satu, pisang itu penting. Ketika anak-anak saya sakit, oleh istri saya yang dokter, mereka selalu diberi pisang. Saya pun kalau sakit makan pisang. Dari situ sudah jelas, pisang punya zat yang penting untuk tubuh," ujar Habibie.

Baca juga: Protes Habibie soal Ujian Pilihan Ganda Bak Judi Porkas


Dalam pidatonya, Habibie mengatakan, pisang yang dianggap sebagai buah yang umum ternyata punya peran sangat strategis.

Sebab pisang bisa menjadi alternatif pengganti beras sebagai sumber karbohidrat.

Maka dari itu, Habibie saat itu berpesan supaya Indonesia mendalami penelitian dalam bidang bioteknologi buat menguak potensi tanaman yang ada di Nusantara.

Baca juga: Kesaksian Habibie tentang Detik-detik Soeharto Akhiri 32 Tahun Kekuasaan...

"Tanpa pesawat manusia bisa survive. Tapi tanpa makanan, manusia akan mati," ucap Habibie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com