Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: 6 Warga Papua Meninggal Bukan karena Kelaparan, melainkan Muntaber

Kompas.com - 02/08/2023, 15:31 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, meninggalnya enam warga Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah bukan disebabkan kelaparan.

Menurut dia, 6 warga tersebut meninggal setelah muntah-muntah dan diare.

"Saya habis dua hari terakhir ini ngecek banget apa itu kelaparan (yang) membuat dia meninggal. Kok kalau meninggal kelaparan kok cuma satu keluarga? Jadi (kalau) kelaparan itu bersifat masif," ujar Syahrul di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/8/2023).

"Oleh karena itu yang ada menurut laporan dari Sekretaris Wilayah Daerah dan Kepala Dinas setempat bukan kelaparan, diare," ujar dia.

Baca juga: Menyoal Kelaparan Berulang di Papua Tengah, Pengamat: Seharusnya Bisa Diantisipasi sejak Awal

Syahrul lantas menuturkan, meninggalnya para warga diawali dengan muntah-muntah.

Pada siang hari, para warga menderita muntah 10 hingga 20 kali.

"Malamnya dia diare. Dehidrasi. Itu yang saya tahu," kata dia.

"Jadi ini menurut saya, tapi mari teman-teman mengecek. Bukan karena kelaparan, tapi karena muntaber," ujar Syahrul.

Meski demikian, menurut dia, Kementerian Pertanian akan melakukan langkah untuk mengatasi kondisi di Kabupaten Puncak.

Pertama, memberikan bantuan cadangan makanan selama tiga bulan.

Baca juga: Wapres Akan Kumpulkan Menko Polhukam dan Panglima TNI, Bahas soal Kelaparan di Papua

Kedua, Kementerian Pertanian akan melakukan mobilisasi atau menyerahkan bantuan 10.000 tanaman di dalam polybag untuk dibagikan ke rumah-rumah warga.

"Saya akan mobilisasi kurang lebih 10.000 polybag. Tanaman polybag di sekitar halaman rumah. Karena di sana 6 distrik. Satu distrik yang bersoal. Dan kita juga tidak boleh gegabah kan karena ini di Puncak sana dan ada masalah sedikit di sana," kata Syahrul.

"Saya punya konsentrasi di Timika sekarang untuk bisa menyuplai. Agenda ketiga, permanen agenda saya akan buat lahan penyangga di sana," ujar dia.

Syahrul juga menyoroti kondisi geografis Kabupaten Puncak yang berada di atas gunung.

Menurut dia, warga di sana sudah terbiasa dengan lapisan es saat hujan maupun tidak ada hujan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com