Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kunjungan Taliban ke Indonesia, Kemenlu: Sifatnya Informal, Tak Bisa Konfirmasi Bertemu Siapa

Kompas.com - 01/08/2023, 14:39 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah tidak bisa mengonfirmasi pejabat mana saja yang ditemui anggota Taliban dari pemerintah Afghanistan di Indonesia dalam kunjungannya awal Juli lalu.

Sebab, kunjungan Taliban ke Indonesia merupakan kunjungan informal untuk menemui perwakilan Taliban di Jakarta.

"Di sisi lain ada pemberitaan yang dikeluarkan oleh mereka terkait pertemuan, namun kita tidak bisa mengonfirmasi mereka bertemu dengan siapa," kata Teuku Faizasyah saat ditemui di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Selasa (1/8/2023).

Baca juga: Tanggapan Kemenlu RI soal Kabar Taliban ke Jakarta

Pria yang baru saja dilantik menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Norwegia merangkap Islandia ini menyampaikan, memang ada informasi bahwa anggota Taliban bertemu dengan beberapa orang saat shalat Jumat.

Namun lagi-lagi Faiza mengaku tidak tahu siapa saja yang terlibat pertemuan dengan mereka.

"Kita tidak bisa menyeleksi siapa yang akan shalat Jumat di sana, ya. Dan itulah yang disampaikan mereka terkait kunjungan informal ke Indonesia," tutur Faiza.

Lebih lanjut Faiza menuturkan, karena sifat kunjungannya informal, ada beberapa negara lain yang juga dikunjungi Taliban.

Artinya dalam hal ini, Taliban tidak hanya berkunjung ke Indonesia.

"Kunjungan tersebut memang terjadi tapi saya tidak ingat persis kapan, ya, Juli lalu. Kita juga mencatat kunjungan ke negara selain Indonesia, maka izin diberikan dengan catatan kunjungan betul-betul bersifat terbatas dan sifatnya informal, internal dengan perwakilan mereka di Indonesia," jelas Faiza.

Baca juga: Anggota Taliban ke Indonesia, Kemenlu: Urusan Internal dengan Perwakilan Afghanistan

Sebelumnya diberitakan, Taliban berkunjung ke Indonesia beberapa pekan lalu. Mereka berupaya menguatkan pengakuannya di seluruh dunia, termasuk mendekati Indonesia untuk meningkatkan hubungan politik dan ekonomi.

Namun, Indonesia belum mengakui legitimasi Pemerintah Taliban di Afghanistan sejak berkuasa lagi pada Agustus 2021 setelah pasukan pimpinan AS menggulingkan rezim mereka.

Dikutip dari AFP, Wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan Hafiz Zia Ahmad pada 14 Juli 2023 menulis di Twitter, bahwa salah satu diplomat top pemerintah memimpin delegasi ke Indonesia.

“Delegasi mengadakan pertemuan dan diskusi yang bermanfaat dengan beberapa cendekiawan, politisi, dan pengusaha di Indonesia untuk memperkuat hubungan politik dan ekonomi bilateral,” tulis Hafiz Zia Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com