JAKARTA, KOMPAS.com - Penelitian Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Trend Asia mengungkap rencana pengadaan 187 pepper projectile launcher oleh Polri pada 2022 terlalu mahal Rp 49.860.450.000 (Rp 49,8 miliar).
Pepper projectile launcher merupakan salah satu perangkat untuk kebutuhan penggunaan gas air mata Polri.
Peneliti ICW Wana Alamsyah mengatakan, pihaknya menemukan rencana pengadaan dari sistem informasi umum pengadaan pada 2022.
“Nilai kontraknya adalah Rp 49 Miliar dan yang memenangkan adalah PT Tri Manunggal Daya Cipta,” kata Wana dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube ICW, Minggu (9/7/2023).
Baca juga: ICW-Trend Asia Sebut Polri Beli 868 Ribu Gas Air Mata Senilai Rp 1,1 Triliun pada 2013-2022
Adapun bentuk pepper projectile launcher berbentuk mirip dengan pistol glock.
ICW dan Trend Asia kemudian melakukan perhitungan sederhana dan mendapati harga satu unit pepper projectile launcher Rp 266,6 juta.
Ketika melakukan verifikasi, mereka mendapati PT Tri Manunggal Daya Cipta itu benar menyediakan barang pepper projectile launcher bernama Byrna Le Launcher-Pepper.
“Yang mana kami asumsikan ketika PT Tri Manunggal Daya Cipta ini menang (tender) artinya dia akan menyediakan barang tersebut ke kepolisian,” ujar Wana.
Selanjutnya, ICW dan Trend Asia mengecek website produsen pepper projectile launcher dengan harga 479.99 dollar Amerika Serikat.
Pihak peneliti mengasumsikan bahwa pemenang kontrak menyediakan barang pada 24 Februari atau satu bulan setelah masa penandatanganan kontrak berakhir pada 24 Januari 2022.
Mereka lantas mengonversi harga satuan pepper projectile launcher itu dengan kurs dollar 24 Februari menjadi Rp 6,9 juta per unit.
“PT Tri Manunggal Daya Cipta itu menawarkan harga yang sangat besar yaitu Rp 266,6 juta,” tutur Wana.
Wana dan pihaknya menyadari, biaya lain seperti administrasi 5 persen, pengiriman 10 persen, dan keuntungan 10 persen juga harus dihitung mengingat perusahaan memiliki tujuan keuntungan. Jumlah keseluruhan biaya lain-lain ini diperkirakan Rp 25 persen.
ICW kemudian menemukan asumsi nilai kontrak nilai kontrak pengadaan pepper projectil launcher Rp 1.294.920.795 miliar.
Ditambah biaya lain-lain, yakni 25 persen dari nilai kontrak seharusnya, sebesar Rp 323.730.199, mereka memperkirakan jumlah pembelian 187 unit pepper projectile launcher hanya membutuhkan Rp 1.618.650.993 miliar.
Baca juga: ICW: Jika Harun Masiku Diringkus, Akan Ada Elite Parpol yang Terseret