Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Tampung Usulan PAN, Erick Thohir Jadi Cawapres Ganjar

Kompas.com - 08/07/2023, 19:04 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan, partainya akan memusyawarahkan usul Partai Amanat Nasional (PAN) menjadikan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo.

Hasto menyatakan, usul PAN itu sudah diterima PDI-P, begitu pula dengan usul Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang ingin Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjadi cawapres Ganjar.

"Itu sudah kami terima, termasuk PPP mengusulkan Pak Sandiaga Uno. Semua kan nanti dikerucutkan melalui musyawarah," kata Hasto di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar, Jakarta, Sabtu (8/7/2023).

Baca juga: PAN Siap Dukung Ganjar atau Prabowo, asalkan Cawapresnya Erick Thohir

Hasto pun menilai positif pertemuan Ganjar dengan Erick dan Sandiaga karena kedekatan dan saling kenal dengan Ganjar merupakan aspek penting dalam menentukan cawapres pendamping Ganjar.

"Ibaratnya nikah ya kan harus ada pacarannya dulu, ditanya terlebih dahulu, 'PDKT' bagaimana, cocok atau tidak, kita bukan orang yg model kawin paksa," kata Hasto.

Ia mengatakan, Ganjar juga berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk menimbang nama cawapres yang akan mendampinginya.

Hasto pun menegaskan bahwa keputusan mengenai siapa cawapres pendamping Ganjar bakal diambil oleh Megawati pada momentum yang tepat.

Baca juga: Di Depan Gerindra, PKB Singgung Pentingnya Cawapres yang Didukung Parpol, Sindir Erick Thohir?

"Nanti kita lihat momentum yang tepat, tapi selalu ada kejutan kan, buktinya dulu Ibu Mega pada tanggal 21 April langsung mengambil suatu keputusan," kata Hasto.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengusulkan Erick menjadi cawapres Ganjar karena keduanya dianggap mumpuni untuk memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“PAN mempunyai harapan agar Mas Ganjar dapat berpasangan dengan Mas Erick Thohir, dengan komposisi ini akan terbangun pasangan ideal,” ujar Viva dihubungi awak media, Kamis (6/7/2023). Ia menuturkan sejumlah alasan Ganjar-Erick berpeluang untuk memenangkan kontestasi elektoral ke depan.

Pertama, terbangun kolaborasi antara kelompok nasionalis, agamis, dan modern.

"Ikatan ini sebagai perwujudan dari kondisi sosio-kultural masyarakat Indonesia yang majemuk dan beragam, relijius, dan mencintai tanah air, serta bergerak maju di era revolusi industri 4.0,” kata Viva.

Kedua, Ganjar-Erick bakal memiliki basis konstituen yang besar, dan terakhir merupakan pasangan dengan pengalaman kerja yang matang di pemerintahan.

"Pasangan ini memiliki visi, kapasitas, kompetensi, dan pengalaman sebagai seorang birokrat dan teknokrat. Dengan demikian dalam bekerja nantinya tidak di mulai dari nol pengalaman,” ujar Viva.

Selain Ganjar, PAN juga mendorong agar Erick bisa menjadi pasangan dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com