Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Gerindra, PKB Singgung Pentingnya Cawapres yang Didukung Parpol, Sindir Erick Thohir?

Kompas.com - 06/07/2023, 22:25 WIB
Tatang Guritno,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda menyinggung pentingnya dukungan partai politik (parpol) pada figur bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) tertentu.

Menurutnya, selain tingkat elektabilitas, dukungan parpol menjadi salah satu faktor penting untuk bisa memenangkan kontestasi elektoral.

“Karena orang tidak cukup punya elektabilitas tinggi, tapi tidak didukung oleh partai politik,” ujar Huda dalam diskusi Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (6/7/2023).

Adapun, forum tersebut juga dihadiri oleh politisi Partai Gerindra Andre Rosiade yang belum lama ini mendorong agar Partai Amanat Nasional (PAN) kembali memberikan dukungan pada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bacapres.

Baca juga: Jokowi dan Tanda Tanya Cawapres Prabowo: Pertimbangkan Nama Gibran hingga Arahan Last Minute

Namun, PAN memberikan syarat agar Gerindra dan Prabowo memilih Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai bacawapresnya jika ingin bekerja sama dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hingga kini, Erick Thohir pun tidak menjadi kader parpol mana pun, termasuk PAN.

Huda mengatakan, dukungan parpol pada figur tertentu itu disebutnya sebagai partaibilitas. Bagi dia, partaibilitas mesti terus dijaga jelang pemilihan presiden (pilpres) untuk tetap menjaga kekuatan parpol sebagai pilar demokrasi.

“Seringkali kita tidak jujur secara terbuka menyampaikan betapa pentingnya partaibilitas ini. Saya menyebutnya partaibilitas ini sebagai bagian dari komponen, keunggulan kooperatif pada demokrasi kita di masa-masa yang akan datang,” ungkap dia.

Baca juga: Dua Wajah Jokowi: Disebut Dukung Ganjar, tapi Mesra dengan Prabowo

Terakhir, ia meminta tak ada pihak yang berupaya melemahkan peran parpol jelang kontestasi elektoral.

“Kita tidak boleh lagi menghadapi situasi bagaimana dalam sistem demokrasi lima tahunan ini, ada para pihak yang melemahkan fungsi dan peran partai politik,” imbuh dia.

Diketahui, saat ini Prabowo dan Gerindra belum kunjung memberikan keputusan soal bacawapres yang diajak untuk menjajaki Pilpres 2024.

Sementara, PKB yang telah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra, ingin memperjuangkan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar pendamping Prabowo.

PKB juga sempat meminta PAN dan Partai Golkar tidak menjadi pihak ketiga yang mengganggu kesepakatan yang sudah dibangun dengan Gerindra.

Sebab, salah satu poin nota kerja sama pembentukan KKIR adalah penentuan bacapres-bacawapres bakal diputuskan atas kesepakatan Prabowo dan Muhaimin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com