JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menegaskan bahwa partainya akan mudah menentukan pilihan bergabung mendukung antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) asalkan Erick Thohir dipilih menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres).
Dalam hal ini, PAN masih menawarkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu kepada dua tokoh bakal capres di setiap kesempatan berkomunikasi antar ketua umum partai politik.
"Bagi PAN, tentu pilihan untuk menentukan siapa yang akan menjadi capresnya, akan semakin mudah semakin cepat terakselerasi, jika capres yang kita telah sampaikan keinginan kita yaitu Pak Prabowo, dan Pak Ganjar. Dalam hal ini Ibu Megawati, mewakili PDI-P, bersedia untuk mengambil Pak Erick Thohir sebagai cawapres," kata Eddy kepada Kompas.com, Jumat (7/7/2023).
Baca juga: PPP Wacanakan Koalisi Besar Usung Ganjar, PAN: Jika Beda Pilihan, KIB Tinggal Pusara
Hal itu disampaikan Eddy menanggapi pernyataan Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi bahwa komunikasi PPP dengan partai politik di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) masih berjalan.
Diketahui, KIB dihuni oleh PPP, PAN dan Partai Golkar.
Syarat mencalonkan Erick Thohir sebagai cawapres juga disampaikan PAN kepada PPP dalam komunikasi itu.
"Siapa pun di antara kedua tokoh tersebut (Ganjar dan Prabowo) bersedia mengambil Pak Erick Thohir sebagai cawapres, tentu akan semakin memudahkan PAN untuk menentukan pilihan capres yang bakal didukung," ujar Eddy.
Baca juga: Pastikan Bakal Kunjungi PAN, PDI-P Akui Safari Politik Sempat Terhenti karena Banyak Kegiatan
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan diberitakan sebelumnya bakal mengumumkan dukungan terhadap bakal capres dalam beberapa pekan k depan.
Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga mengungkapkan, partainya enggan terburu-buru karena waktu pendaftaran pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih panjang.
"Dari sisi waktu, pintu KPU dibuka pada 19 Oktober 2023. Masih lama. Dan masih ada waktu untuk berkomunikasi dari pimpinan partai politik yang lolos parliamentary threshold empat persen di Pemilu 2019," kata Viva Yoga, Jumat.
Baca juga: Golkar dan PAN Mulai Bergerak Tentukan Dukungan, ke Ganjar atau Prabowo?
Sebelumnya, Achmad Baidowi mengungkap keinginan PPP agar tercipta koalisi besar untuk mengusung Ganjar Pranowo.
Menurut pria yang karib disapa Awiek ini, dua partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Golkar dan PAN, belum tentukan pilihan sehingga potensi koalisi besar pengusung Ganjar mungkin terbentuk.
"Kan, belum keluar deklarasi pembubaran KIB. Barangkali, nanti ada deklarasi penggabungan KIB dengan kerja sama politik ini (dengan PDI-P)," kata Awiek di Rumah Aspirasi pemenangan Ganjar Pranowo, Jalan Diponegoro Nomor 72, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/7/2023).
Setelah itu, Awiek menyampaikan kondisi ini membuka peluang terciptanya koalisi besar, yakni gabungan kerja sama politik PDI-P, PPP, Hanura, dan Perindo dengan KIB.
Baca juga: Peluang Erick Thohir Jadi Cawpres Prabowo: PAN Mendorong, PKB Resisten
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.