Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Siap Dukung Ganjar atau Prabowo, asalkan Cawapresnya Erick Thohir

Kompas.com - 07/07/2023, 16:06 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menegaskan bahwa partainya akan mudah menentukan pilihan bergabung mendukung antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) asalkan Erick Thohir dipilih menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres).

Dalam hal ini, PAN masih menawarkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu kepada dua tokoh bakal capres di setiap kesempatan berkomunikasi antar ketua umum partai politik.

"Bagi PAN, tentu pilihan untuk menentukan siapa yang akan menjadi capresnya, akan semakin mudah semakin cepat terakselerasi, jika capres yang kita telah sampaikan keinginan kita yaitu Pak Prabowo, dan Pak Ganjar. Dalam hal ini Ibu Megawati, mewakili PDI-P, bersedia untuk mengambil Pak Erick Thohir sebagai cawapres," kata Eddy kepada Kompas.com, Jumat (7/7/2023).

Baca juga: PPP Wacanakan Koalisi Besar Usung Ganjar, PAN: Jika Beda Pilihan, KIB Tinggal Pusara

Hal itu disampaikan Eddy menanggapi pernyataan Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi bahwa komunikasi PPP dengan partai politik di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) masih berjalan.

Diketahui, KIB dihuni oleh PPP, PAN dan Partai Golkar.

Syarat mencalonkan Erick Thohir sebagai cawapres juga disampaikan PAN kepada PPP dalam komunikasi itu.

"Siapa pun di antara kedua tokoh tersebut (Ganjar dan Prabowo) bersedia mengambil Pak Erick Thohir sebagai cawapres, tentu akan semakin memudahkan PAN untuk menentukan pilihan capres yang bakal didukung," ujar Eddy.

Baca juga: Pastikan Bakal Kunjungi PAN, PDI-P Akui Safari Politik Sempat Terhenti karena Banyak Kegiatan

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan diberitakan sebelumnya bakal mengumumkan dukungan terhadap bakal capres dalam beberapa pekan k depan.

Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga mengungkapkan, partainya enggan terburu-buru karena waktu pendaftaran pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih panjang.

"Dari sisi waktu, pintu KPU dibuka pada 19 Oktober 2023. Masih lama. Dan masih ada waktu untuk berkomunikasi dari pimpinan partai politik yang lolos parliamentary threshold empat persen di Pemilu 2019," kata Viva Yoga, Jumat.

Baca juga: Golkar dan PAN Mulai Bergerak Tentukan Dukungan, ke Ganjar atau Prabowo?

Sebelumnya, Achmad Baidowi mengungkap keinginan PPP agar tercipta koalisi besar untuk mengusung Ganjar Pranowo.

Menurut pria yang karib disapa Awiek ini, dua partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Golkar dan PAN, belum tentukan pilihan sehingga potensi koalisi besar pengusung Ganjar mungkin terbentuk.

"Kan, belum keluar deklarasi pembubaran KIB. Barangkali, nanti ada deklarasi penggabungan KIB dengan kerja sama politik ini (dengan PDI-P)," kata Awiek di Rumah Aspirasi pemenangan Ganjar Pranowo, Jalan Diponegoro Nomor 72, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/7/2023).

Setelah itu, Awiek menyampaikan kondisi ini membuka peluang terciptanya koalisi besar, yakni gabungan kerja sama politik PDI-P, PPP, Hanura, dan Perindo dengan KIB.

Baca juga: Peluang Erick Thohir Jadi Cawpres Prabowo: PAN Mendorong, PKB Resisten

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Nasional
Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Nasional
Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Nasional
KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

Nasional
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Jemaah Haji Tinggalkan Hotel untuk Ibadah di Masjid Nabawi

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Jemaah Haji Tinggalkan Hotel untuk Ibadah di Masjid Nabawi

Nasional
Pakar: Ada 1 Opsi Ubah UU Kementerian Negara, Ajukan Uji Materi ke MK tapi...

Pakar: Ada 1 Opsi Ubah UU Kementerian Negara, Ajukan Uji Materi ke MK tapi...

Nasional
Suhu Madinah Capai 40 Derajat, Kemenag Minta Jemaah Haji Tak Paksakan Diri Ibadah di Masjid Nabawi

Suhu Madinah Capai 40 Derajat, Kemenag Minta Jemaah Haji Tak Paksakan Diri Ibadah di Masjid Nabawi

Nasional
MKMK Diminta Pecat Anwar Usman Usai Sewa Pengacara KPU untuk Lawan MK di PTUN

MKMK Diminta Pecat Anwar Usman Usai Sewa Pengacara KPU untuk Lawan MK di PTUN

Nasional
Lewat Pesantren Gemilang, Dompet Dhuafa Ajak Donatur Lansia Jalin Silaturahmi dan Saling Memotivasi

Lewat Pesantren Gemilang, Dompet Dhuafa Ajak Donatur Lansia Jalin Silaturahmi dan Saling Memotivasi

Nasional
Hari Pertama Penerbangan Haji, 4.500 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Pertama Penerbangan Haji, 4.500 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Ajak Masyarakat Sultra Doa Bersama supaya Bantuan Beras Diperpanjang

Jokowi Ajak Masyarakat Sultra Doa Bersama supaya Bantuan Beras Diperpanjang

Nasional
World Water Forum Ke-10, Ajang Pertemuan Terbesar untuk Rumuskan Solusi Persoalan Sumber Daya Air

World Water Forum Ke-10, Ajang Pertemuan Terbesar untuk Rumuskan Solusi Persoalan Sumber Daya Air

Nasional
Syarat Sulit dan Waktu Mepet, Pengamat Prediksi Calon Nonpartai Berkurang pada Pilkada 2024

Syarat Sulit dan Waktu Mepet, Pengamat Prediksi Calon Nonpartai Berkurang pada Pilkada 2024

Nasional
MKMK Sudah Terima Laporan Pelanggaran Etik Anwar Usman

MKMK Sudah Terima Laporan Pelanggaran Etik Anwar Usman

Nasional
Anak SYL Minta Pejabat Kementan Biayai Renovasi Kamar Rp 200 Juta

Anak SYL Minta Pejabat Kementan Biayai Renovasi Kamar Rp 200 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com