Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahlil: Dulu Jokowi Dibilang Planga-Plongo tapi Berani Lawan WTO

Kompas.com - 08/07/2023, 18:26 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memberikan sanjungan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang seringkali disebut planga-plongo tapi bisa membuktikan kinerja sebagai pemimpin negara.

Hal itu disampaikan Bahlil dalam acara Festival Gen Z di Jakarta Pusat yang banyak diikuti kalangan muda dan mahasiswa, Sabtu (8/7/2023).

"Dulu Pak Presiden dibilang planga plongo, sama mahasiswa juga. Dibilang macam-macam, tapi apa yang mau saya sampaikan ke kalian," ujar Bahlil.

Tak hanya dibilang planga-plongo, Jokowi juga sering dituduh sebagai antek asing. Tapi, menurut Bahlil, tuduhan itu dijawab dengan tindakan oleh Jokowi.

Baca juga: RI Kalah Gugatan Nikel di WTO, Jokowi: Jangan Mundur! Kalau Ragu, Negara Ini Tak Akan Maju

Salah satu contoh kebijakan Jokowi yang dinilai sangat baik untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah menghentikan ekspor bahan baku nikel.

"Presiden Jokowi memerintahkan untuk menyetop ekspor, kita coba pertama nikel," kata Bahlil.

Pada tahun 2017-2018 nilai ekspor nikel Indonesia mencapai 3,3 miliar USD. Kemudian pemerintah Indonesia menyetop ekspor nikel mentah, membuat hilirisasi dan ekspor nikel yang sudah diproses itu membuat keuntungan berganda.

"Begitu kita stop ekspor nikel, nilai ekspor kita dari hasil hilirisasi nikel di tahun 2022 itu naik 30 miliar USD, 10 kali lipat. Dari Rp 45 triliun, jadi Rp 450 triliun rupiah," ucap dia.

Namun, kebijakan itu ternyata tak disukai oleh banyak negara yang membutuhkan bahan baku dari Indonesia.

Uni Eropa menggugat pemerintah Indonesia ke World Trade Organization (WTO) dan meminta agar kebijakan pelarangan ekspor bahan baku nikel dibatalkan.

Bahlil sempat menanyakan hal itu kepada Jokowi. Namun, Jokowi tak mundur meski digugat negara-negara besar.

"Nnegara ini sudah berdaulat, kita bukan lagi negara yang dijajah, presidennya ada menterinya ada, rakyatnya yang punya independensi, maju terus Mas Bahlil," kata Bahlil menirukan jawaban Jokowi kepadanya.

Baca juga: Apa Itu WTO: Pengertian, Sejarah, Tujuan, dan Fungsinya

 

Bahlil mengatakan saat ini posisi Indonesia sedang mengajukan banding atas gugatan stop ekspor nikel itu.

Tidak hanya WTO, Bahlil menyebut International Monetary Fund (IMF) juga bersuara hal yang sama agar Indonesia membatalkan kebijakan stop ekspor bahan baku nikel itu.

Mendengar IMF melakukan hal yang senada dengan WTO, Bahlil menyebut Jokowi tetap pada pendiriannya.

"Apa perintah Presiden?" kata Bahlil.

"Mas Bahlil, lawan dan kedaulatan negara kita tidak boleh diganggu oleh siapapun termasuk IMF," kata Jokowi kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasa Raharja Santuni Seluruh Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Jasa Raharja Santuni Seluruh Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Nasional
Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Nasional
Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Nasional
Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Nasional
Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi 'King Maker' atau Maju Lagi

Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi "King Maker" atau Maju Lagi

Nasional
Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Nasional
Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangi Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangi Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com