Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPSK Ibaratkan Jumlah Korban Kekerasan Seksual seperti Gunung Es

Kompas.com - 28/06/2023, 10:43 WIB
Miska Ithra Syahirah,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) RI Maneger Nasution menganalogikan jumlah korban kekerasan seksual seperti gunung es di tengah laut.

Sebab, menurutnya, korban kekerasan seksual yang takut dan belum memiliki keberanian untuk melaporkan apa yang telah dialaminya, jauh lebih banyak dibandingkan yang berani melapor.

"Jadi, kalau yang lapor satu, sebetulnya ada 25 di belakang ini yang silent gitu," kata Nasution di seminar publik peringatan hari anti penyiksaan internasional yang disiarkan langsung oleh Komnas Perempuan pada Selasa, (27/6/2023).

Mirisnya, LPSK seringkali mendapatkan laporan dari korban kekerasan seksual yang diusir dari tempat tinggal keluarganya lantaran mengaku menjadi korban kekerasan seksual.

Baca juga: 6 dari 10 Laporan yang Diterima LPSK adalah Kasus Kekerasan Seksual

Selain ditelantarkan, kata Nasution, korban kekerasan seksual yang diusir oleh keluarganya juga tidak bisa melanjutkan sekolah atau kuliah karena keterbatasan biaya.

"Dan yang paling banyak sekarang ke sosialnya adalah bagaimana kemudian kelanjutan pendidikan anak-anak kita," ujarnya.

Sementara itu, Nasution juga menyebut enam sampai tujuh dari 10 kasus yang diterima LPSK merupakan kasus kekerasan seksual.

"Setiap Senin kita rapat, makanya kita sebut ya untuk memutuskan diterima atau tidak permohonannya. Kalau ada 10 permohonan hari ini, dari 10 permohonan itu, enam sampai tujuh itu kasus ini, kasus KS (kekerasan seksual)," katanya.

Baca juga: Permendikbud Kekerasan Seksual

Lebih lanjut, berdasarkan penuturan Nasution, LPSK saat ini lebih banyak mendapat permintaan pemulihan kondisi korban dibandingkan pemenuhan prosedural korban kekerasan seksual.

Pemulihan tersebut di antaranya pemulihan medis, sosial, dan psikologis.

"(Pemulihan) medis kita tahu ternyata tidak bisa cepat. Pemulihan secara medis itu memerlukan jangka panjang luar biasa, termasuk pemulihan psikologis juga luar biasa," ujarnya.

Begitu pula dengan pemulihan sosial bagi korban yang nyatanya merupakan hal yang paling banyak ditangani oleh LPSK dibandingkan pemulihan lainnya.

Baca juga: Usia Korban Kekerasan Seksual Termuda dan Tertua di Indonesia

Nasution mengatakan, pemulihan sosial memiliki tantangan tersendiri, yakni bagaimana menghapus stereotip pada gender. Apalagi, adanya ikatan kultural atau budaya yang erat dengan masyarakat Indonesia, membuat korban sulit melawan hukum.

"Termasuk juga beberapa kasus anak laki-laki yang mengalami kekerasan itu ketika mereka kemudian maju pada wilayah hukum kan tidak mudah, ada persoalan misalnya kultural," kata Nasution.

Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) dari Januari hingga Mei 2023, jumlah kasus kekerasan hingga tindak kriminal terhadap anak di Indonesia mencapai 9.645 kasus.

Dari jumlah tersebut, kasus kekerasan seksual terhadap anak menduduki peringkat pertama dengan 4.280 kasus. Kemudian, kekerasan fisik 3.152 kasus dan kekerasan psikis 3.053 kasus.

Baca juga: Kementerian PPPA Harap Aparat Pahami dan Gunakan UU TPKS untuk Kasus Kekerasan Seksual

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

Nasional
Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Nasional
Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Mandek, Wakil Ketua KPK Klaim Tak Ada Intervensi

Kasus Eddy Hiariej Mandek, Wakil Ketua KPK Klaim Tak Ada Intervensi

Nasional
Nasdem Klaim Ratusan Suara Pindah ke Partai Golkar di Dapil Jabar I

Nasdem Klaim Ratusan Suara Pindah ke Partai Golkar di Dapil Jabar I

Nasional
PKB Masih Buka Pintu Usung Khofifah, tetapi Harus Ikut Penjaringan

PKB Masih Buka Pintu Usung Khofifah, tetapi Harus Ikut Penjaringan

Nasional
Temui Wapres Ma'ruf, Menteri Haji Arab Saudi Janji Segera Tuntaskan Visa Jemaah Haji Indonesia

Temui Wapres Ma'ruf, Menteri Haji Arab Saudi Janji Segera Tuntaskan Visa Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Sinyal PKS Merapat ke Prabowo, Fahri Hamzah: Ketiadaan Pikiran dan Gagasan

Sinyal PKS Merapat ke Prabowo, Fahri Hamzah: Ketiadaan Pikiran dan Gagasan

Nasional
Polri Pastikan Beri Pengamanan Aksi 'May Day' 1 Mei Besok

Polri Pastikan Beri Pengamanan Aksi "May Day" 1 Mei Besok

Nasional
Menko PMK Ungkap Pembangunan Lumbung Pangan di Papua Tengah Bakal Selesai Tahun Ini

Menko PMK Ungkap Pembangunan Lumbung Pangan di Papua Tengah Bakal Selesai Tahun Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com