Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 Tak Bisa Diprediksi, Epidemiolog Sebut Penetapan Status Endemi Berisiko

Kompas.com - 15/06/2023, 21:36 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peniliti Global Health Security, Dicky Budiman mengatakan, deklarasi pandemi menjadi endemi yang akan dilakukan oleh pemerintah tidak perlu dilakukan.

Menurutnya, hal itu terlalu berisiko karena Covid-19 merupakan penyakit yang tidak bisa diprediksi (unpredictable).

"Presiden menetapkan sebagai endemi, ya menurut saya berisiko dan tidak perlu. Bahkan, bisa menjebak. Karena nanti misalnya dia menjadi epidemi, nanti jadi menempatkan presiden dalam posisi yang serba salah karena penyakit ini tetap unpredictable," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Kamis (15/6/2023).

Dicky mengatakan, saat ini memang kasusnya masih cukup terkendali. Kasus harian Covid-19 hanya bertambah 182 dalam sehari dan kasus aktif turun 16 kasus pada Rabu (14/6/2023).

Baca juga: Jokowi Disebut Segera Cabut Status Pandemi Covid-19 di Indonesia

Namun, ia mengingatkan bahwa Covid-19 masih terus ada. Ditambah lagi, masih ada wilayah-wilayah lain di Indonesia dengan tingkat vaksinasi rendah.

"Saya kira kalau presiden mencabut (kedaruratan) pun sangat wajar. Tapi, kalau ditetapkan sebagai endemi, belum tentu endemi di semua wilayah Indonesia. Mungkin ada yang masih outbreak, bahkan bisa menjadi perburukan. Ini salah," ujar Dicky.

Lebih lanjut, Dicky mengatakan, pencabutan status pandemi juga bukan berarti pemerintah lepas tangan.

Bedanya, kata Dicky, hanya pada perubahan kebijakan. Nantinya, tanggung jawab tidak hanya dibebankan kepada pemerintah pusat, melainkan juga kepada pemerintah daerah, publik, dan sektor swasta.

Baca juga: Update 14 Juni 2023: Kasus Covid-19 Bertambah 182 dalam Sehari, Total Jadi 6.810.599

Pemerintah tidak lagi memperlakukan Covid-19 sebagai pandemi, melainkan sebagai penyakit menular sebagaimana umumnya. Tetapi, penyakit ini tetap harus menjadi prioritas penanganan.

"Itu penting ditegaskan. Karena bagaimana pun Covid-19 memiliki dampak serius ketika orang itu terinfeksi berulang, ada potensi long Covid-19. Nah, narasi seperti itu menjadi penting," kata Dicky.

"Jadi jangan dianggap bahwa ini penyakit biasa. Tapi diperlakukan sebagai penyakit menular yang masuk dalam program pemerintah. Masuk dalam perhatian khusus atau program prioritas misalnya, sebagaimana malaria," ujarnya lagi.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemerintah sudah memutuskan untuk masuk ke status endemi Covid-19.

Baca juga: Memasuki Endemi, Vaksin Covid-19 Jadi Berbayar Nantinya

Menurut Jokowi, keputusan itu diambil dalam rapat terbatas yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (13/6/2023).

"Sudah kita putuskan (Covid-19) untuk masuk ke endemi. Tetapi kapan diumumkan, baru dimatangkan dalam seminggu-dua minggu," ujar Jokowi di Kantor BPKP, Jakarta Timur, Rabu (14/6/2023).

Meski demikian, Jokowi menegaskan bahwa status endemi di Indonesia akan diumumkan pekan ini.

Presiden menjelaskan, dalam sepekan hingga dua pekan mendatang pemerintah akan mematangkan soal persiapan status endemi. Sebab, kondisi penularan Covid-19 di Indonesia sudah landai.

"Ya ini dimatangkan-lah, seminggu-dua minggu ini segera diumumkan. Karena memang sudah semuanya sudah (landai)," kata Jokowi.

Baca juga: Situasi Terkini Covid-19 di Indonesia: Vaksin Gratis Masih Tersedia, Status Endemi Segera Diumumkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com