Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons PDI-P soal Isu Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar Masuk Radar Cawapres Ganjar

Kompas.com - 16/05/2023, 18:17 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PDI-P DPR Utut Adianto merespons isu Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menjadi salah satu nama yang masuk ke dalam radar PDI-P untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.

Diketahui, PDI-P telah membeberkan bahwa ada 10 nama kandidat bakal cawapres yang akan mendampingi Ganjar.

"Saya baru tahu dari kamu, mesti saya tanya Ibu dulu, apa benar begitu," ujar Utut saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (16/5/2023).

Utut mengatakan, banyak orang yang menginginkan menjadi cawapres Ganjar. Sehingga perlu kesabaran sebelum PDI-P menentukan siapa cawapres pendamping Ganjar.

Baca juga: Soal Peluang PDI-P Tunjuk Cawapres Ganjar dari NU, Muhaimin: Pernyataan Ketua PBNU Kan NU Tak Sodorkan

Ia mengungkapkan, keputusan siapa sosok cawapres Ganjar akan diumumkan di momen yang tepat.

Akan tetapi, Utut tidak menampik bahwa Nasaruddin Umar merupakan sosok yang dibutuhkan Indonesia lantaran memiliki wawasan luas perihal agama.

"Kalau Pak Nasaruddin orang yang santun, besar di Masjid Istiqlal, pemahaman agamanya ya tentu sangat dibutuhkan untuk negara seperti Indonesia," katanya.

Sementara itu, Utut menekankan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tidak mengajukan capres maupun cawapres berdasarkan balas budi.

Ia mengklaim Megawati menunjuk seorang capres atau cawapres berdasarkan kemampuan demi kepentingan bangsa.

"Kalau sekarang nama-nama tentu kan masih banyak yang harus digodok, kan enggak ada yang plus semua ada di dia, atau minus semua ada di dia. Makanya ditimbang-timbang," ujar Utut.

Baca juga: PBNU Disebut Seleksi Kader Jadi Cawapres Ganjar, Pengamat: Kekuasaan Memang Menggoda, Enak dan Lezat

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyebut sejumlah nama yang dinilai pantas mendampingi Ganjar.

Di antaranya adalah Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Kemudian, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hingga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Baca juga: Sekjen Golkar Segera Bertemu Puan Usai Disinggung Soal Partai Kuning yang Bakal Dukung Ganjar Capres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemlokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemlokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com