Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Jusuf Kalla, AHY Kembali Singgung soal Ruang yang Adil untuk Semua Capres

Kompas.com - 15/05/2023, 23:07 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali menyingung soal keadilan bagi semua figur calon presiden (capres) yang bakal berkontestasi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Kali ini, hal itu disampaikan AHY di sebelah Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla.

“Terutama jajaran eksekutif, juga benar-benar bisa membuka ruang itu. Jangan sampai seolah-olah ada yang diberikan dukungan, diberikan support langsung maupun tidak langsung,” kata AHY di kediaman Jusuf Kalla di kawasan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (15/5/2023).

“Tapi ada yang dihalang-halangi atau tidak diharapkan, tidak bisa maju untuk tidak bisa membangun koalisi,” ujarnya lagi.

Baca juga: Jusuf Kalla Nilai AHY Cocok Jadi Cawapres Anies

Menurut AHY, situasi itu menunjukkan bahwa demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran.

Padahal, AHY mengatakan, gelaran pemilu dilakukan untuk mengetahui siapa pemimpin masa depan yang diinginkan rakyat.

“(Pemilu seharusnya) menghasilkan para pemimpin yang merupakan keinginan rakyat, bukan keinginan sekelompok orang, sekelompok elit,” kata AHY.

Sebelumnya, pernyataan AHY itu telah disampaikan saat mendaftarkan bakal calon legislatif (bacaleg) di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta, Minggu (14/5/2023).

Baca juga: Soal Jokowi Bakal Bisiki Parpol Terkait Capres, AHY: Silakan, tapi Kawal Demokrasi Jadi Ruang bagi Semua

Saat itu, AHY meminta Presiden Jokowi bersikap adil dalam konstelasi jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal itu disampaikan menyusul pernyataan Jokowi di puncak acara Musra, Minggu (14/5/2023).

Jokowi menyebut bakal memberikan bisikan kuat ke partai politik (parpol) terkait figur capres dan calon wakil presiden (cawapres).

Saat ini, Partai Demokrat memang merupakan parpol oposisi pemerintah. Posisi yang sama juga diambil oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Kedua parpol juga telah membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Partai Nasdem.

KPP sendiri telah mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres.

Baca juga: Syarief Hasan: Anies Sebut Cawapresnya dari Internal Koalisi, Demokrat Harap AHY

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com