JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut, penyelidikan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan toilet di Bekasi dengan anggaran Rp 196-198 juta per unit hampir selesai.
Pelaksa Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu meminta publik menunggu proses penyelidikan yang berjalan.
"Ini sudah menuju final ya, itu masih penyelidikan, tapi sudah mendekati final," kata Asep dalam keterangannya, Kamis (11/5/2023).
Asep mengatakan, salah satu tantangan dalam penyelidikan dugaan korupsi ini karena proyek toilet dengan anggaran jumbo itu jumlahnya mencapai sekitar 488 unit.
Tim KPK harus mengecek satu persatu toilet itu agar bisa menilai kondisi hasil proyek yang diduga dikorupsi.
"Jadi, kita waktunya ini agak panjang itu dalam rangka melakukan penilaian terhadap masing-masing objek yang ada 488 WC, seperti itu," ujar Asep.
Selain itu, KPK juga telah memanggil para pihak yang masih terkait dengan perkara ini guna dimintai keterangan.
Lembaga antirasuah juvaberkoordinasi dengan pihak auditor untuk memeriksa keganjilan proyek toilet itu.
"Untuk mencoba (menghitung) berapa sih atau apa yang kira-kira tidak sesuai, seperti itu," tutur Asep.
Sebelumnya, KPK menerima laporan dugaan korupsi pembangunan toilet di sejumlah sekolah dasar (SD) dan sekolah tingkat menengah di Kabupaten Bekasi pada Januari 2021.
Dikutip dari Kompas.tv, setidaknya terdapat 488 toilet yang dibangun dengan anggaran Rp 196-198 juta per unit.
Anggaran proyek tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Bekasi 2020.
Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com pada 8 Desember 2020, toilet dengan anggaran ratusan juta itu tidak tampak istimewa.
Toilet dibangun secara terpisah dari gedung sekolah dengan ukuran sekitar 3x3 meter.
Beberapa fasilitas yang ada di toilet tersebut adalah dua unit kloset jongkok, keran wudhu, wastafel cuci tangan, dan urinoir untuk buang air kecil.
Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja menyampaikan, toilet-toilet tersebut dibangun untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.