JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengusut dugaan korupsi proyek pembangunan ratusan toilet di sejumlah institusi pendidikan di Kabupaten Bekasi.
Direktur Penyidikan KPK Setyo Budiyanto mengatakan, KPK telah melakukan pengumpulan informasi melalui pemeriksaan saksi hingga dokumen.
"Sudah ada beberapa (yang diperiksa), sudah melakukan pengumpulan data, informasi, termasuk dokumen," ujar Setyo dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Kamis, (4/11/2021).
Kendati demikian, Setyo enggan menjelaskan secara rinci siapa pihak-pihak yang telah dilakukan pemanggilan oleh KPK dan apa saja dokumen yang telah dikumpulkan.
Menurut dia, tim KPK kini tengah bekerja mengumpulkan kecukupan bukti atas dugaan tindak pidana korupsi tersebut.
"Nanti kalau tiba waktunya apakah prosesnya memenuhi kecukupan bukti nanti akan disampaikan," ujar Setyo.
Baca juga: KPK Selidiki Dugaan Korupsi Proyek Toilet Sekolah Rp 98 Miliar di Bekasi
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata juga membenarkan tim KPK sudah memintai keterangan sejumlah pihak terkait dengan pengusutan kasus tersebut.
"Betul, itu ada laporan masyarakat seperti yang disampaikan ke kami dan kami sudah menerbitkan surat penyelidikan untuk dilakukan verifikasi, klarifikasi, terhadap para pihak yang diduga mengetahui," ujar Alex di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (26/10/2021).
Permintaan keterangan, lanjut dia, penting dilakukan guna menemukan kecukupan alat bukti untuk kemudian bisa ditingkatkan ke tahap penyidikan.
"Nanti ketika di internal Kedeputian Penindakan itu sudah cukup alat bukti, diekspose di internal dulu yang menyangkut penyelidik, penyidik, penuntut, dan ditetapkan cukup alat bukti,” kata Alex.
“Baru nanti dipresentasi ke pimpinan untuk memaparkan temuan-temuan apa yang bisa menjadi dasar untuk menetapkan seseorang sebagai tersangka," ucap dia.
Dikutip dari Tribunnews.com, berdasarkan situs lpse.bekasikab.go.id, sumber dana untuk pembangunan WC berasal dari APBD Kabupaten Bekasi 2020.
Dalam situs itu juga disebutkan, pagu anggaran yang disediakan mencapai Rp 198,5 juta hanya untuk sarana penunjang toilet sekolah.
Adapun total toilet yang dibangun Pemerintah Kabupaten Bekasi berjumlah 488 toilet yang tersebar di sejumlah sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
Baca juga: Profil Prima, Pihak yang Laporkan Luhut dan Erick Thohir ke KPK soal Bisnis PCR
Sementara itu, dilansir dari kompas.tv, pembangunan 488 toilet tersebut memakan anggaran sebanyak Rp 98 miliar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.