JAKARTA, KOMPAS.com - Pembatalan Piala Dunia U20 di Indonesia berdampak pada elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang kini hanya terpaut tipis dengan Partai Gerindra di posisi kedua.
Setidaknya, hal itu terekam dalam survei Indikator Politik Indonesia terkini, di mana menunjukkan elektabilitas PDI-P tetap teratas dengan 15,2 persen. Sementara Gerindra 14,7 persen.
"Itu elektabilitas PDI-P itu beda sangat tipis dengan Gerindra," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei di YouTube Indikator Politik, dikutip Kompas.com, Kamis (20/4/2023).
"Nah, ini artinya di antara mereka yang tahu, gitu ya, itu Gerindra mendapatkan keuntungan dari sikap PDI Perjuangan yang menolak kehadiran Timnas Israel," ujarnya lagi.
Baca juga: Survei Indikator Politik: Elektabilitas Prabowo 22,2 Persen, Ganjar 19,8 Persen
Sementara itu, di posisi ketiga ada Partai Golkar dengan 8,8 persen.
Posisi empat diduduki oleh Partai Demokrat dengan 6,3 persen. Posisi lima ada Partai Nasdem dengan 6,3 persen.
Selanjutnya, di posisi enam ada PKB dengan 6,2 persen. Posisi tujuh ada PKS dengan 5,2 persen.
Disusul Partai Perindo di posisi delapan dengan 3,6 persen. Kemudian, PAN dengan 2,1 persen.
Sementara itu, PPP dengan elektabilitas 1,9 persen. Lalu, PSI elektabilitasnya 0,8 persen.
Baca juga: Soal Syarat Capres dari PDI-P untuk Berkoalisi, Hasto: Ini Sudah Diputuskan Kongres
Burhanuddin menjelaskan, elektabilitas PDI-P justru lebih besar di kalangan yang tidak tahu FIFA membatalkan status tuan rumah Indonesia dalam gelaran Piala Dunia U20.
"Semakin tahu FIFA membatalkan status tuan rumah Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20, elektabilitas PDI-P semakin tertekan," kata Burhanuddin.
"Nah, jadi artinya ada efek pembatalan status tuan rumah Piala Dunia U20 itu. Ini membuktikan ada indikasi pembatalan FIFA itu punya efek terhadap elektabilitas PDI-P," ujarnya lagi.
Baca juga: Hasto Ungkap PDI-P Bertemu Golkar-Gerindra, Bahas Persoalan Sistem Pemilu
Sebagai informasi, survei Indikator Politik Indonesia kali ini dilakukan pada 8-13 April 2023.
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang telah dilatih.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). Adapun RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1.212 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: PDI-P Beri Sinyal Umumkan Capres Saat Bulan Juni 2023
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.