Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Dekati Sandiaga Uno dan Mahfud untuk Jadi "Pengantin" Anies, Demokrat-Nasdem Beri Peringatan

Kompas.com - 20/04/2023, 07:37 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah dua kali memberikan usulan kandidat calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan dari luar Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Keduanya adalah Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Langkah tersebut tampaknya tak mendapatkan respons positif dari dua rekan koalisinya, Partai Nasdem dan Partai Demokrat.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief dan Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali memberikan komentar serupa, yakni meminta PKS menahan diri.

Baca juga: Benarkan Bertemu Presiden PKS, Mahfud: Terkait Cawapres Hanya Pembicaraan Sekilas

Demokrat tak ingin tawaran capres diobral

Andi Arief mengatakan tidak mau PKS mengobral tawaran calon kursi calon RI-2 dari KPP.

Dalam pandangannya, langkah itu bisa memicu kekecewaan banyak pihak jika akhirnya tak dipilih sebagai pendamping Anies.

“Jangan menjanjikan semua orang untuk menjadi cawapres. Seperti kemarin Pak Syaikhu menjanjikan dengan Pak Sandiaga Uno. Ini menjanjikan Pak Menko Polhukam,” ujar Andi Arief saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/4/2023).

Ia berharap PKS bersabar karena proses pencarian cawapres memang tak mudah.

Apalagi, salah satu poin kesepakatan tiga parpol KPP adalah menyerahkan pada Anies untuk memilih pasangannya.

“Istikamah dalam politik itu sangat penting. Jadi prinsipnya jangan kayak toko kelontongan itu lho, menawarkan pada banyak orang,” katanya.

Baca juga: Manuver PKS Cari Cawapres Anies Dinilai Bisa Goyang Soliditas Koalisi Perubahan

Nasdem anggap Presiden PKS genit

Dihubungi terpisah, Ahmad Ali menganggap Presiden PKS Ahmad Syakhu terlalu genit dalam proses pencarian cawapres Anies.

"Terlepas siapa yang ditawari kan itu kegenitan sih menurut saya," ujar Ali.

Ia lantas mengingatkan langkah PKS yang mendatangi berbagai figur dapat memicu gesekan dengan parpol lain.

"Karena, kalau kemudian nanti kita mendatangi figur a, b, c, d, di samping itu ada kegaduhan nanti, terus kita antara satu partai dengan partai lain bisa terjadi subyektivitas kan. Kan kita sudah sepakat untuk calonkan Anies sebagai capres, dan menyerahkan kepada dia untuk cari cawapres," kata Ali.

Baca juga: Nasdem Nilai Presiden PKS Genit karena Tawari Mahfud Jadi Cawapres Anies, Curiga Ada Skenario

Ali pun mencurigai ada skenario yang tengah dimainkan dalam safari politik PKS. Akan tetapi, ia enggan memerinci lebih jauh soal skenario tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com