Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Dorong Kader "Nyapres", Hasto: Paling Rasional daripada Pragmatis Pilih Tokoh karena Elektoralnya

Kompas.com - 26/02/2023, 19:33 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya konsisten akan tetap mengusung kadernya sendiri untuk maju dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Selain karena pidato Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam HUT ke-50 PDI-P bahwa calon presiden (capres) yang akan diusung partainya adalah kader internal, alasan lainnya karena prinsip kaderisasi. 

"Sikap PDI Perjuangan yang selalu mengedepankan kader adalah pilihan yang paling rasional daripada sikap pragmatis mendorong pihak lain hanya karena pertimbangan elektoral," katanya kepada Kompas.com, Minggu (26/2/2023).

Menurut dia, dalam kehidupan politik yang sehat, setiap partai mengembangkan fungsi kaderisasi melalui sekolah partai.

Baca juga: Hormati Sikap Koalisi Perubahan yang Say Goodbye, PDI-P: Kami Tunggu Keputusan Ibu Ketum

Dari situ, lanjut Hasto, diharapkan lahir kader-kader partai yang memang disiapkan untuk menjadi pemimpin.

Ia juga menyinggung soal fenomena pindahnya kader parpol ke parpol lainnya.

"Tradisi bajak membajak kader sebagaimana halnya transfer pemain dalam sepak bola, adalah wujud negatif wajah demokrasi elektoral," tutur Hasto.

Masalah kaderisasi itu juga yang menjadi alasan PDI-P enggan kerja sama politik dengan bakal koalisi perubahan, yaitu Partai Nasdem, Demokrat dan PKS.

Seperti diketahui, bakal koalisi perubahan mengusung Anies Baswedan yang bukan kader partai manapun.

"Dengan mengingat bahwa berdasarkan pidato politik Ibu Ketua Umum pada saat HUT Partai ke 50 di mana partai akan mengusung kader internal partai, maka jelas, capres kami berbeda dengan ketiga partai tersebut sehingga kerja sama tidak dilakukan, mengingat ketiga partai tersebut sudah menutuskan capres di mana Anies bukan kader kami," kata Hasto.

Baca juga: PDI-P Tutup Pintu Kerja Sama dengan Koalisi Perubahan, Pengamat: Jangan Didasarkan Politik Kebencian

Hasto pun menyampaikan kembali kronologi bagaimana ia kemudian menyatakan sikap PDI-P tak bisa berkoalisi dengan bakal koalisi perubahan.

Ia menjelaskan, saat itu dirinya ditanya awak media soal apakah PDI-P memungkinkan bekerja sama dengan Nasdem, Demokrat dan PKS yang sudah mengusung Anies.

Melihat kesepakatan tiga partai itu, Hasto menegaskan PDI-P tak bisa menjalin kerja sama mengingat yang diusung bukan kader dari PDI-P.

"Saya tegaskan bahwa PDI Perjuangan mengucapkan selamat atas kerja sama ketiga partai tersebut," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi mengucapkan selamat tinggal pada PDI-P pasca pihaknya resmi mendeklarasikan Anies sebagai capres, Kamis.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pemerintah Bakal Bentuk Tim Khusus untuk Kaji Family Office di Indonesia

Pemerintah Bakal Bentuk Tim Khusus untuk Kaji Family Office di Indonesia

Nasional
Pendaftar Capim dan Dewas KPK Baru 26 Orang, Pansel Segera Lakukan Evaluasi

Pendaftar Capim dan Dewas KPK Baru 26 Orang, Pansel Segera Lakukan Evaluasi

Nasional
TNI AU Dapat Hibah Tempat Pemeliharaan Mesin Pesawat C-130 Hercules dari AS

TNI AU Dapat Hibah Tempat Pemeliharaan Mesin Pesawat C-130 Hercules dari AS

Nasional
KPK Sita 40 Bidang Lahan Eks Bupati Meranti Senilai Rp 5 Miliar

KPK Sita 40 Bidang Lahan Eks Bupati Meranti Senilai Rp 5 Miliar

Nasional
Ketua Pansel Bantah Pendaftaran Capim dan Dewas KPK Sepi Peminat

Ketua Pansel Bantah Pendaftaran Capim dan Dewas KPK Sepi Peminat

Nasional
Ketua KPK Ungkap Ada Masalah dengan Polri-Kejagung, Johan Budi dan Anggota DPR Lain Penasaran

Ketua KPK Ungkap Ada Masalah dengan Polri-Kejagung, Johan Budi dan Anggota DPR Lain Penasaran

Nasional
Survei Litbang Kompas: 74 Persen Reponden Yakin Polri Bisa Optimal Dukung Percepatan Transformasi Ekonomi

Survei Litbang Kompas: 74 Persen Reponden Yakin Polri Bisa Optimal Dukung Percepatan Transformasi Ekonomi

Nasional
Dapat Karpet Merah dari KPU, Kaesang Diyakini Semakin Mantap Maju Pilkada

Dapat Karpet Merah dari KPU, Kaesang Diyakini Semakin Mantap Maju Pilkada

Nasional
Minggu Kedua Pendaftaran, Ada 10 Orang Daftar Capim KPK 2024-2029

Minggu Kedua Pendaftaran, Ada 10 Orang Daftar Capim KPK 2024-2029

Nasional
Kaesang Penuhi Syarat Maju Pilkada 2024, Mardani: Anies dan PKS Siap Berkompetisi Secara Adil

Kaesang Penuhi Syarat Maju Pilkada 2024, Mardani: Anies dan PKS Siap Berkompetisi Secara Adil

Nasional
Kembangkan Program Pemberdayaan Masyarakat, Pertamina Boyong 96 Penghargaan pada Ajang ISRA Award 2024

Kembangkan Program Pemberdayaan Masyarakat, Pertamina Boyong 96 Penghargaan pada Ajang ISRA Award 2024

Nasional
Menko Polhukam Pimpin Rapat Bahas Penggantian PDN yang Diserang Ransomware

Menko Polhukam Pimpin Rapat Bahas Penggantian PDN yang Diserang Ransomware

Nasional
Akomodir Putusan MA, KPU Beri Karpet Merah Kaesang Maju Pilkada 2024

Akomodir Putusan MA, KPU Beri Karpet Merah Kaesang Maju Pilkada 2024

Nasional
Survei Litbang Kompas: Mayoritas Responden Menilai Polri Belum Bertugas Sesuai Visi Presisi

Survei Litbang Kompas: Mayoritas Responden Menilai Polri Belum Bertugas Sesuai Visi Presisi

Nasional
KPK Bantah Kasus Harun Masiku Politis dan 'Musiman'

KPK Bantah Kasus Harun Masiku Politis dan "Musiman"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com