Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil dan LHKPN Irjen Wahyu Widada yang Dimutasi Jadi Kabaintelkam Polri

Kompas.com - 26/02/2023, 17:57 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memutuskan melakukan mutasi terhadap Irjen Wahyu Widada.

Wahyu yang sebelumnya menjabat As SDM Kapolri akan mengisi jabatan Kabaintelkam karena Komjen Ahmad Dofiri dimutasi menjadi Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri.

Profil Wahyu Widada

Wahyu Widada lahir di Sleman, Yogyakarta, pada 11 September 1969.

Dia adalah lulusan akademi kepolisian (Akpol) tahun 1991 sekaligus teman satu angkatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Baca juga: Rotasi Jubir Polri: Brigjen Sandi Nugroho Jadi Kadiv Humas, Gantikan Irjen Dedi Prasetyo

Saat lulus dari Akpol, Wahyu menyandang gelar lulusan terbaik dan meraih Adhi Makayasa.

Ia tercatat pernah menjabat sebagai Kapolres Pekalongan dan Kapolres Metro Tangerang.

Irjen Wahyu Widada pernah dipercaya mengisi posisi bergengsi sebagai Sespri Kapolri (2009), Dirreskrimum Polda Banten (2013), Staff Kepresidenan (2015), dan Wakapolda Riau (2018).

Jenderal bintang dua ini juga tercatat pernah menduduki posisi sebagai Kapolda Gorontalo (2019) dan Kapolda Aceh (2020).

Kemudian pada tahun 2021, Irjen Wahyu dipercaya untuk menjabat sebagai Asisten Kapolri bidang SDM.

Baca juga: Mutasi di Polri: Komjen Ahmad Dofiri Jadi Irwasum, Irjen Wahyu Widada Jabat Kabaintelkam

Wahyu Widada adalah anggota polisi yang pernah mengkampanyekan perekrutan anggota Polri yang bersih pada 2017.

Kala itu, dia menjabat sebagai Karojianstra SSDM Polri.

Wahyu dan jajarannya membuat video kampanye perekrutan Polri yang bersih.

Selain itu, Wahyu juga pernah menjadi Ketua Tim Naskah Fit and Proper Test  Listyo Sigit Prabowo pada 2021 di DPR.

Baca juga: Kerusuhan Wamena, Isu Penculikan Anak, dan Kredibilitas Polri

Harta kekayaan Wahyu Widada

Menurut data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 31 Desember 2021, total harta Wahyu adalah Rp 5.087.868.035

Wahyu tercatat mempunyai 2 bidang tanah dan bangunan di Bekasi, serta satu buah bidang tanah di Bekasi, 2 bidang tanah di Sleman, Yogyakarta dengan nilai total Rp 2.921.354.000.

Wahyu tercatat mempunya 3 kendaraan bermotor dengan nilai total Rp 575.500.000. Kendaraan milik Wahyu terdiri dari sedang Infinity (2011) senilai Rp 275.000.000, sedan Honda Civic (2016) senilai 265.000.000, dan sepeda motor Yamaha XMAX 250 BG6 senilai Rp 35.500.000.

Baca juga: Polri: Kondisi Kapolda Jambi dan Ajudannya Stabil, Butuh Perawatan Lanjutan Usai Operasi

Selain itu, Wahyu tercatat mempunyai harta bergerak lainnya sebesar Rp 330.750.000.

Wahyu juga tercatat mempunyai kas dan setara kas sebesar Rp 1.260.264.035.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com