JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum (Ketum) PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengungkapkan soal kriteria calon pimpinan PP Muhammadiyah periode 2022-2027.
Menurutnya, PP Muhammadiyah akan menghadapi tantangan baru di masa depan, sehingga dibutuhkan sosok yang mampu menghadapinya.
"Untuk meningkatkan peran demikian, dan menjawab tantangan zaman baru Pimpinan Pusat Muhamammadiyah perlu ditambah dengan darah segar yang dinamis dan progresif," kata Din dalam keterangan yang diterima, Senin (31/10/2022).
Baca juga: Muhammadiyah: Sumpah Pemuda Momen Penting Merekatkan Persatuan Indonesia
Din menuturkan, tantangan tersebut akan semakin berat, krusial dan menantang dengan skala nasional maupun global.
"Sebagai kekuatan masyarakat madani nyata di Indonesia dan elemen dari gerakan Islam global Muhammadiyah perlu memberi respons yang tepat, cermat, dan strategis, baik untuk masalah Indonesia maupun tantangan dunia," jelasnya.
Oleh karena itu, dia berharap, pimpinan pusat Muhammadiyah meniscayakan kepemimpinan yang responsif, transformatif, dan independen.
Selain itu, Din mengatakan, pimpinan yang ideal itu harus sejalan dengan jati diri, visi, dan misi Muhammadiyah.
"Sebagai gerakan Islam, maka pimpinan Muhammadiyah pertama dan utama harus memahami secara baik dan benar ajaran-ajaran Islam dari kedua sumbernya yaitu al-Qur'an dan As-Sunnah al-maqbulah," ucap Din.
Baca juga: Haedar Nashir: Mahasiswa Muhammadiyah Harus Memiliki Kebanggaan Almamater
Dia menilai, calon pimpinan Muhammadiyah perlu memahami aliran-aliran pemikiran di kalangan umat Islam. Sehingga, mereka mampu membawa Muhammadiyah secara baik dan benar.
"Juga tentu harus memahami paham keagamaan atau ideologi Muhammadiyah, bila perlu mampu mengembangkannya," tambah dia.
Selain itu, Din juga berharap, pimpinan Muhammadiyah memiliki kemampuan yang menggerakkan dan mengembangkan organisasi guna mencapai tujuan gerakan. Sebab, dia mengingatkan bahwa Muhammadiyah lebih dari sekadar organisasi, tetapi juga gerakan.
"Maka pimpinan Muhamamdiyah perlu memiliki kemampuan menggerakkan, mengembangkan segala sumber daya ke arah pencapaian tujuan gerakan," harap Din.
Baca juga: Temui Presiden Jokowi, Pimpinan Muhammadiyah Jelaskan Agenda Muktamar Ke-48
Berikutnya, Din juga menilai calon pimpinan Muhammadiyah perlu mampu membangun relasi dan komunikasi sosial baik secara nasional maupun internasional.
Hal ini, kata Din, karena Muhammadiyah adalah faktor efektif dalam bangsa yang majemuk, dan sudah diakui serta dihargai di dunia internasional.
"Di tengah tarikan kelompok kepentingan politik dan rezim penguasa maka pimpinan Muhammadiyah harus merupakan figur-figur yang mandiri, berintegritas, luas dan luwes dalam pergaulan, serta tegas dalam pendirian," katanya.