Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2,5 Tahun Ditutup karena Pandemi, Pembatas Kabah Kini Kembali Dibuka

Kompas.com - 05/08/2022, 09:08 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar gembira bagi jemaah haji tahun ini. Setelah 2,5 tahun ditutup karena pandemi virus corona, pembatas Kabah kini dibuka.

Jemaah dapat kembali menyentuh kiswah, bahkan mencium Hajar Aswad.

"Salah satu pertimbangan untuk kembali membuka pembatas adalah jumlah jemaah yang tawaf di Masjidil Haram mulai berkurang setelah musim haji usai," demikian dilaporkan jurnalis Kompas TV Nitia Anisa langsung dari Mekkah, Arab Saudi, Jumat (5/8/2022).

Baca juga: Pemulangan Jemaah Haji Lancar, 33.212 Tercatat Tiba di Tanah Air

Kerinduan jemaah untuk menyentuh langsung Kabah pun tampak memuncak.

Ini terlihat dari kepadatan jemaah yang hendak menyentuh kiswah, terutama di area Hajar Aswad.

"Sehingga untuk sementara diberlakukan antrean agar tidak berdesakan," ujar Nitia.

Adapun pada tahun ini Indonesia memberangkatkan 92.668 jemaah haji reguler sebanyak 92.668. Mereka terbagi dalam 240 kloter.

Baca juga: RSDC Wisma Atlet: Hingga Kini, Tak Ada Jemaah Haji yang Dirawat Sepulang dari Saudi

Setelah beribadah selama kurang lebih 40 hari di Tanah Suci, para jemaah tersebut kini sudah mulai dipulangkan ke Tanah Air.

Berdasarkan data Kementerian Agama, hingga Jumat (29/7/2022), jumlah jemaah haji reguler yang sudah tiba di Indonesia sebanyak 39.551 orang.

Sementara itu, jumlah jemaah haji khusus yang sudah tiba di Indonesia sebanyak 6.220 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com