Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Ingin Klarifikasi Temuan kepada Irjen Sambo dan Istri

Kompas.com - 28/07/2022, 19:34 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menjelaskan masih ada beberapa pekerjaan rumah yang harus dituntaskan dalam penyelidikan kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.

Pertama, mengkonfirmasi ulang berbagai kesaksian yang diberikan sejumlah pihak.

“Mengonfirmasi ulang pengakuan-pengakuan yang ada dengan bukti yang scientifik,” ujar Beka dalam tayangan Satu Meja The Forum Kompas TV, Rabu (27/7/2022).

Termasuk, lanjut dia, memeriksa Kadiv Propam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawati.

Baca juga: Pengacara Minta Komnas HAM Buka Rekaman CCTV yang Nyatakan Brigadir J Masih Hidup

“Untuk memastikan bahwa informasi-informasi yang sudah kami dapat benar adanya atau bahkan bisa kebalikannya,” kata dia.

Ia menegaskan, pemeriksaan Ferdy dan Putri bakal dilangsungkan, karena hal itu sesuai dengan janji Polri pada Komnas HAM.

“(Polri) akan terbuka dan akses akan dibuka seluas-luasnya. Jadi begitu kami siap bahan, untuk mengonfirmasi Ferdy Sambo, kami akan (tentukan) jadwal,” sebutnya.

Kedua, menganalisa temuan rekaman CCTV dan ketiga soal laporan adanya peretasan yang dialami oleh anggota keluarga Brigadir J.

“Belum lagi soal handphone, ada informasi diretas, apakah peretasan itu benar? Apa saja yang diretas, handphone keseluruhan atau aplikasi sosial media-nya saja?,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Komnas HAM telah menemukan bukti bahwa Brigadir J belum meninggal dunia dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta pada 8 Juli 2022.

Baca juga: Usut Senjata dalam Penembakan Brigadir J, Komnas HAM Pastikan Ada Uji Balistik

Berdasarkan rekaman CCTV dan kesaksian sejumlah pihak, Brigadir J masih nampak bergurau dengan sesama para ajudan Ferdy setelah sampai ke Jakarta.

Adapun dugaan Brigadir J meninggal dalam perjalanan Magelang-Jakarta diungkapkan oleh pengacara keluarga, Kamaruddin Simanjuntak.

Sebab, pada pukul 10.00 WIB, Brigadir J masih memberi kabar pada keluarganya tengah mengawal atasan ke Magelang. Lalu pukul 17.00 WIB sudah tak lagi merespons komunikasi dari pihak keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com