Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Prabowo-Cak Imin yang Berujung Klaim Terbentuknya Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya

Kompas.com - 20/06/2022, 08:00 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), kini muncul koalisi baru yang disebut Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Koalisi ini diklaim Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) setelah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saling bertemu pada Sabtu (18/6/2022) malam.

Pertemuan yang berlangsung lebih kurang dua jam itu menghasilkan kesepakatan antara Gerindra dan PKB untuk menghadapi Pemilu 2024.

"Alhamdulillah kita sudah mencapai titik-titik pertemuan, titik-titik kerja sama, titik-titik kesepakatan," kata Prabowo di kediamannya Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan usai menerima kunjungan Muhaimin, Sabtu.

Baca juga: PKB Sebut Bentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya Bersama Gerindra

Usai Prabowo menyatakan hal tersebut, Muhaimin yang akrab disapa Cak Imin mengatakan bahwa antara PKB-Gerindra dapat menyatu dalam dua tagline partai yang berbeda yaitu Kebangkitan dan Indonesia Raya.

Berseloroh, Muhaimin pun menyatakan pertemuan itu bertujuan "Demi Kebangkitan Indonesia Raya". Pernyataan itu pun disambut tepuk tangan jajaran PKB dan Gerindra.

Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya versi PKB

Pada Minggu (19/6/2022), dalam keterangan tertulis, PKB menyebutkan bahwa pertemuan antara Prabowo dan Cak Imin menghasilkan kata kesepakatan soal Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

Cak Imin berharap, kesepakatan kerja sama yang sudah terjalin dengan Partai Gerindra bisa diikuti dengan partai politik lainnya.

"Moga-moga kerja sama kita ini bisa terus dilanjutkan bersama partai-partai lain untuk menuju suksesnya pilpres, suksesnya pilkada, dan suksesnya pileg di 2024. Dan kita PKB dan Gerindra, visi dan tujuan perjuangan yang sama untuk NKRI yang lebih maju, adil dan sejahtera," ucap Muhaimin.

Baca juga: Gerindra dan PKB Temukan Titik Kesepakatan dalam Pertemuan 2 Jam

Koalisi ini juga disebut tetap membuka peluang bagi partai lain untuk bergabung. Meskipun, koalisi tersebut juga sudah bisa mengusung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) lantaran PKB dan Gerindra telah mencapai 20 persen ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT).

Nasib koalisi "Semut Merah" PKB-PKS

Beberapa waktu sebelumnya, PKB telah membuka sinyal pula akan membentuk koalisi bersama partai politik lainnya, tetapi bukan Partai Gerindra.

Adapun sinyal itu dibuka oleh PKB kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Koalisi itu pun digadang-gadang dengan nama Koalisi Semut Merah.

Lantas, dengan adanya klaim PKB membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, seperti apa nasib Koalisi Semut Merah?

Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri menuturkan, komunikasi yang dibangun dengan PKB terkait langkah koalisi masih belum final.

Baca juga: PKB Bentuk Koalisi dengan Gerindra, PKS: Belum Ada yang Final

Dia menyadari bahwa sebelumnya, PKS dan PKB membangun komunikasi intens terkait pembentukan Koalisi Semut Merah.

"Jadi masih komunikasi awal, belum ada suatu yang final jadi kita perlu sabar, mungkin sebulan, dua bulan, tiga bulan ini antar semua parpol," kata Salim ditemui di JCC, Jakarta, Minggu.

PKS terbuka

Masih dari Salim Segaf, dirinya menyatakan bahwa PKS terbuka kepada partai politik lain terkait koalisi untuk Pemilu maupun Pilpres 2024.

Baca juga: PKB Sebut Tampung Aspirasi Bentuk Koalisi Semut Merah Cak Imin-Anies

Partainya, kata Salim, masih membuka berbagai kemungkinan untuk membangun koalisi dengan beragam partai. Dengan begitu, PKS juga tidak menutup kemungkinan bergabung dengan poros PKB-Gerindra.

"Semuanya kan masih belum final, jadi saya belum bisa mengatakan pasti dengan Gerindra atau PKB, tetap akan jalan semuanya," tutur Salim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Nasional
Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Nasional
Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik 'Cicak Vs Buaya Jilid 2'

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik "Cicak Vs Buaya Jilid 2"

Nasional
JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

Nasional
Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Nasional
Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Nasional
PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

Nasional
Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Nasional
Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Nasional
Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Nasional
DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com