Jokowi Bahas Persoalan Ukraina hingga Pemulihan Ekonomi Global dengan Presiden Portugal

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, dirinya telah berbincang dengan Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa.

Salah satu yang dibahas yakni soal situasi di Ukraina.

Pembicaraan kedua pemimpin itu diungkapkan Jokowi dalam unggahan di akun Twitter resminya @jokowi pada Jumat (29/4/2022).

Baca juga: Rusia Diharapkan Terima Putusan Jokowi Undang Presiden Ukraina ke G20

"Good to speak to President Marcelo Rebelo de Sousa of Portugal. We discussed many issues: strengthening bilateral cooperation, situation in Ukraine, pushing forward global economic recovery and the important role of G20 in this regard," tulis Jokowi.

Dirinya menjelaskan, pembicaraan dengan Presiden Sousa meliputi topik mempererat kerja sama bilateral, situasi di Ukraina, mendorong pemulihan ekonomi global, hingga pentingnya peran organisasi G20 dalam kaitannya dengan isu-isu tersebut.

Jokowi pun menantikan kedatangan Presiden Sousa ke Indonesia tahun depan.

"I look forward to welcoming President Sousa to Indonesia next year," tutur dia.

Sebelumnya, Jokowi juga membahas persoalan Ukraina dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (28/4/2022) malam lewat sambungan telepon.

Baca juga: Soal Ukraina Diundang ke G20, Ini Penjelasan Kemenlu

Hal itu disampaikannya lewat unggahan di akun Twitter resminya @jokowi, Jumat (29/4/2022) siang.

"Exchanged views over the phone with Russian President Vladimir Putin @KremlinRussia_E on the situation in Ukraine as well G20 cooperation," kata Jokowi.

"Underlined that the war must stop immediately & peace negotiations be given a chance. Indonesia stands ready to contribute towards this goal," lanjut dia.

Kedua pemimpin negara membahas soal situasi di Ukraina dan presidensi G20.

Keduanya juga sepakat bahwa perang Rusia-Ukraina harus lekas dihentikan serta mengedepankan perundingan damai.

Baca juga: Telepon Presiden Ukraina, Jokowi Sampaikan RI Siap Beri Bantuan Kemanusiaan

Jokowi pun menekankan, Indonesia siap berkontribusi untuk tujuan di atas.