Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Imbau Umat Islam yang Mampu untuk Lakukan Zakat, Infak, dan Sedekah melalui LAZ

Kompas.com - 16/10/2021, 15:42 WIB
Sania Mashabi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengajak seluruh umat Islam yang mampu untuk menunaikan zakat, infak, sedekah, dan wakaf. Sebab, menurut dia, potensi zakat Indonesia sangat besar, yakni sekitar Rp 300 triliun per tahun.

Ma'ruf kemudian menganjurkan mereka untuk berzakat melalui Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang resmi dan tepercaya.

"Saya menghimbau kepada segenap umat Islam Indonesia yang berkemampuan untuk menunaikan kewajiban berzakat, berinfak, dan bersedekah melalui LAZ yang resmi dan tepercaya," ujarnya dalam acara Khotmil Qu'ran dan Doa Bersama 1.000 Yatim Dhuafa yang disiarkan secara daring, Sabtu (16/10/2021).

Ma'ruf menilai nominal Rp 300 triliun cukup memadai untuk mendukung berbagai kegiatan sosial dan membangun kekuatan ekonomi umat, bila dikelola dengan baik.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Minta Program Pendidikan Tinggi Adopsi Konteks Lokal

Ia berharap agar LAZ berlomba-lomba dalam kebaikan mengelola dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf.

"Dan dalam menyalurkan atau pemanfaatannya secara nyata dan tepercaya, seperti dalam membangun kemandirian anak yatim duafa," paparnya.

Adapun terkait jumlah yatim piatu di Indonesia hingga September 2021 mencapai 28.000 orang.

Angka tersebut masih terus diverifikasi bersama dengan pemerintah daerah provinsi, kabupaten. dan kota untuk memastikan keaslian datanya.

"Menurut laporan yang diterima oleh Kementerian Sosial, per September 2021, jumlahnya diperkirakan mencapai sekitar 28.000 anak," ungkapnya.

Baca juga: Saat Wapres Maruf Berikan Bantuan Modal Usaha kepada Penjual Buah di Manokwari

Ma'ruf mengatakan, jumlah anak yatim piatu bertambah cukup besar selama pandemi Covid-19.

Pemerintah telah menyalurkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk bantuan sosial bagi 20.000 anak yatim piatu terdampak pandemi Covid-19.

Sesuai data terverifikasi, masing-masing anak mendapatkan dana sebesar Rp 200.000 dan Rp 300.000 per bulan selama satu tahun.

"Namun demikian, pemerintah juga menyadari bahwa kebutuhan anak-anak yatim piatu jauh lebih besar dari sekedar bantuan sosial," tuturnya.

"Mereka juga memerlukan dukungan layanan rehabilitasi sosial yang menggunakan pendekatan berbasis keluarga, komunitas, dan/atau residential," lanjut dia.

Baca juga: Aliansi Dosen UNJ Tolak Pengajuan Kembali Gelar Doktor Honoris Causa Maruf Amin dan Erick Thohir

Selain dukungan pemenuhan kebutuhan hidup layak, sebagian dari anak-anak yatim juga memerlukan perawatan sosial atau pengasuhan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com