Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: BUMN Terlalu Sering Kita Proteksi, Enak Sekali

Kompas.com - 16/10/2021, 13:46 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti seringnya BUMN mendapatkan proteksi dari pemerintah.

Jokowi mengatakan, BUMN yang sakit terlalu sering mendapat suntikan penyertaan modal negara (PMN).

“BUMN-BUMN ini banyak terlalu keseringan kita proteksi. Sakit, tambahi PMN, sakit, suntik PMN, maaf, terlalu enak sekali,” kata Jokowi seperti dikutip dalam YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (16/10/2021).

Baca juga: Minta BUMN yang Tak Berkembang Ditutup, Jokowi: Tidak Ada Selamet-selametin

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan arahan kepada para direktur utama BUMN, di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (14/10/2021).

Menurut Jokowi, pemberian PMN yang terlalu sering kerap membuat BUMN tidak berani mengambil risiko.

Jokowi pun meminta Menteri BUMN Erick Tohir menghentikan proteksi tersebut.

“Jadi tidak ada lagi yang namanya proteksi-proteksi, sudah, sudah lupakan Pak Menteri (BUMN) yang namanya proteksi-proteksi,” kata dia.

Selain itu, Jokowi menyorot rumitnya birokrasi perizinan dalam BUMN. Ia mencontohkan, setidaknya diperlukan 259 surat izin terkait pembangunan pembangkit listrik.

Baca juga: Jokowi: Kadang Saya Malu, BUMN Sudah Dibukain Pintu tetapi Enggak Ada Respons

Menurut dia, banyaknya izin yang diperlukan itu bisa memakan waktu bertahun-tahun, sehingga hal ini harus dibenahi.

“Siapa mau investasi kalau berbelit-belit sepeti itu, sudah di kementeriannya belit-belit, di daerahnya berbelit, masuk BUMN-nya berbelit-belit lagi. Lari semua,” kata dia.

Presiden pun menegaskan, jika BUMN ingin maju dan bersaing di lingkup internasional, perlu ada pembenahan dan adaptasi terhadap perkembangan zaman.

“Jadi ya mulai harus menata adaptasi pada model bisnisnya, teknologinya, yang penting ini. Dunia sudah kayak begini, revolusi industri 4.0, disrupsi teknologi, pandemi,” ucap Jokowi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Nasional
KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Nasional
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Nasional
KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

Nasional
Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

Nasional
Menko Polhukam Minta Jajaran Terus Jaga Stabilitas agar Tak Ada Kegaduhan

Menko Polhukam Minta Jajaran Terus Jaga Stabilitas agar Tak Ada Kegaduhan

Nasional
Bertemu Menlu Wang Yi, Jokowi Dorong China Ikut Bangun Transportasi di IKN

Bertemu Menlu Wang Yi, Jokowi Dorong China Ikut Bangun Transportasi di IKN

Nasional
Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
Setelah Bertemu Jokowi, Menlu China Wang Yi Akan Temui Prabowo

Setelah Bertemu Jokowi, Menlu China Wang Yi Akan Temui Prabowo

Nasional
Kasus Pengemudi Fortuner Pakai Palsu Pelat TNI: Pelaku Ditangkap, Dilaporkan ke Puspom dan Bareskrim

Kasus Pengemudi Fortuner Pakai Palsu Pelat TNI: Pelaku Ditangkap, Dilaporkan ke Puspom dan Bareskrim

Nasional
Saat Eks Ajudan SYL Bongkar Pemberian Uang dalam Tas ke Firli Bahuri...

Saat Eks Ajudan SYL Bongkar Pemberian Uang dalam Tas ke Firli Bahuri...

Nasional
Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Nasional
Soroti Kasus 'Ferienjob', Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Soroti Kasus "Ferienjob", Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Nasional
Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com