Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Pendapat soal Penyerangan Mabes Polri, Polri Akui Kebobolan, tetapi Eks Kabais Sebut Tak Kebobolan

Kompas.com - 05/04/2021, 14:28 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyerangan Mabes Polri oleh terduga teroris bernama Zakiah Aini (ZA) pada Rabu (31/3/2021) memunculkan pertanyaan besar terhadap mekanisme pengamanan di markas utama Korps Bhayangkara.

Mabes Polri yang semestinya memiliki sistem pengamanan ketat sehingga tak dimungkinkan untuk diterobos justru dengan mudah bisa dibobol oleh seorang teroris lone wolf.

Adapun polisi mengakui kebobolan dengan terjadinya peritiwa penyerangan Mabes Polri pekan lalu.

Baca juga: Mengenal Airgun, Senjata yang Digunakan dalam Serangan ke Mabes Polri

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Rusdi Hartono mengatakan, sistem penjagaan dan pengamanan di Mabes Polri kini tengah diaudit.

"Masih kami dalami (di mana senjata dibawa ZA). Karena ZA meninggal dunia," ujar Rusdi.

"Dimungkinkan dia masukkan di bagian tubuhnya, entah pinggang atau di mana. Itu kenyataan memang lolos dari penjagaan," kata dia.

Ia mengatakan, kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam sistem keamanan akan diperbaiki.

Audit sistem keamanan tidak hanya dilakukan di Mabes Polri, tetapi juga markas polisi di wilayah lain.

"Kami lakukan audit masalah pengamanan. Kami lihat dari hasil audit, apabila ditemukan kekurangan kelemahan ini akan kami perbaiki," tutur Rusdi.

Baca juga: Usai Mabes Polri Diserang, Eks Kabais TNI Minta Polisi Tak Jauh dari Masyarakat

 

Bertalian dengan itu, Rusdi mengatakan, Mabes Polri pun memeriksa petugas polisi yang berjaga di pos pengamanan.

"Pasti diperiksa, untuk lebih memperjelas bagaimana ZA bisa masuk dan melaksanakan aksinya di Mabes Polri," kata dia.

Kendati demikian, eks Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) Soleman Ponto menilai peristiwa penyerangan Mabes Polri tersebut tak ada kaitannya dengan kealpaan intelijen, baik dari polisi maupun Badan Intelijen Negara (BIN).

Menurut Ponto, aksi teror yang terjadi di Mabes Polri adalah tanggung jawab Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), bukan intelijen.

"Kalau kita bicara teroris, pemberantasan teroris, penanggulangan teroris, satu-satunya badan yang paling bertanggung jawab ya BNPT," kata Ponto.

"Dan badan ini dibentuk memang untuk menanggulangi teroris, sehingga kalau ada teroris yang masih gentayangan, tanya saja sama dia," ujar Ponto.

Baca juga: Pasca-Aksi Teror, Kompolnas Minta Evaluasi Sistem Pengamanan di Mabes Polri

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com