JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto mengatakan bahwa perlu ada evaluasi sistem pengamanan pasca-aksi teror yang terjadi di Mabes Polri, Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Ini perlu dievaluasi kalau menurut saya," ujar Benny dalam diskusi virtual Awas Sesat Milenial di Jagat Virtual, Minggu (4/4/2021).
Benny mengatakan, evaluasi bisa dilakukan secara menyeluruh.
Evaluasi itu mulai dari personel yang bertugas pada saat peristiwa penyerangan itu terjadi maupun evaluasi terhadap jalannya alat deteksi.
Baca juga: Penyerangan di Mabes Polri, Kabais TNI: Intelijen Tak Kebobolan!
Menurut dia, evaluasi terhadap personel saat itu penting dilakukan guna mengetahui sebagai jauh kesiapsiagaan dan kewaspadaannya.
Selain itu, Benny mengusulkan, bahwa pengamanan di Mabes Polri perlu lebih presisi.
Misalnya, dengan dilakukannya penggeladahan secara fisik terhadap setiap pengunjung yang akan memasuki lingkungan Mabes Polri.
Penggeledahan fisik tersebut termasuk terhadap pengunjung wanita.
"Ketika tamu itu wanita dan diperlukan penggeledahan pemeriksaan baik melakukan alat deteksi maupun secara fisik langsung pakai tangan, itu harus dilakukan oleh petugas wanita atau Polwan. Ini kami lihat tidak ada," kata dia.
Baca juga: Polisi Selidiki Asal Senjata Pelaku Penyerangan di Mabes Polri
Namun demikian, ia menilai jika sistem pengamanan di Mabes Polri sejauh ini sudah sesuai standar.
"Saya melihat bahwa pengamanan secara fisik itu standarnya sudah bagus, baik peralatannya, alat deteksi segala macam sudah semua tetapi semua itu akan kembali pada personel bertugas," kata dia.
Sebelumnya, perempuan berinisial ZA menjadi pelaku penyerangan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/3/2021).
Perempuan berusia 25 tahun itu diduga pendukung ISIS.
Dugaan itu berasal dari hasil pendalaman polisi yang menemukan unggahan bendera ISIS di akun Instagram milik pelaku.
Baca juga: Aksi Teroris Milenial, Mengapa Fenomena Ini Terjadi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.