Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI: Laboratorium Biologi Berpotensi Jadi Obyek Vital Nasional

Kompas.com - 22/03/2021, 13:46 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebutkan, laboratorium biologi berpeluang menjadi bagian obyek vital nasional.

Hal ini merujuk peran TNI dalam pencegahan penyalahgunaan agen biologi secara implisit dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Objek Vital Nasional.

"Merujuk pada Pasal 2 Keputusan Presiden tersebut, laboratorium biologi berpotensi dijadikan sebagai obyek vital nasional," ujar Panglima TNI, Senin (22/3/2021).

Ia menjelaskan, ancaman atau sabotase terhadap laboratorium biologi dapat mengakibatkan bencana non-alam.

Baca juga: Panglima TNI Minta Capaja TNI/Polri Siap Hadapi Ancaman Biologis

Yakni tersebarnya mikroorgansime patogen yang dapat menyebabkan wabah penyakit infeksi dan kematian banyak orang Indonesia sebagai negara tropis yang merupakan 'gudang' berbagai agen biologi.

Panglima TNI menuturkan, persoalan utama yang muncul dalam penanganannya adalah sulitnya membedakan antara penggunaan agen biologi untuk hostile purposes dan peaceful purposes.

Selain itu, potensi masalah yang dapat timbul adalah kerentanan laboratorium biologi berupa kecelakaan karena kelalaian manusia (naturally occure).

Baca juga: Panglima TNI: Waspadai Ancaman Senjata Biologis Massal

Termasuk penyalahgunaan patogen biologi sebagai senjata biologi (biological weapons) secara sengaja untuk suatu kepentingan dan tujuan tertentu yang dapat mengganggu kestabilan keamanan dan ketahanan negara.

Di samping itu, demi menjamin kesiapan negara dalam menghadapi berbagai bahaya terkait ancaman biologi dibutuhkan peran elemen.

"Dibutuhkan peran dari seluruh elemen, khususnya elemen pertahanan negara, yakni Tentara Nasional Indonesia," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com