Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Begini Cara Wali Kota Madiun Gerakkan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 30/07/2020, 15:16 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengenakan masker dan rompi bertuliskan Pendekar Waras, lima petugas berjaga-jaga di beberapa pintu masuk di Kota Madiun.

Tak hanya sekedar berjaga, lima pendekar waras yang berasal dari lintas instansi itu mengecek satu per satu kendaraan yang masuk ke Kota Madiun.

Dalam penjagaan tersebut, petugas memberhentikan laju kendaraan pengemudi dan penumpang yang ketahuan tidak mengenakan masker.

Lalu, mereka disuruh memutar balik meninggalkan Kota Madiun lantaran tidak mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

Pemandangan itu terjadi saban harinya setelah Wali Kota Madiun Maidi menggelorakan pengetatan penerapan protokol kesehatan di seluruh lini di Kota Pendekar.

Baca juga: Jelang Perayaan Satu Suro, Pendekar dari Luar Kota Dilarang Masuk ke Madiun

Tak tanggung-tanggung, orang nomor satu di Madiun itu menerjunkan 2.300 personel pendekar waras di seluruh titik-titik yang berpotensi menjadi kerumunan warga.

Pendekar waras yang memiliki kepanjangan Penegak Disiplin Protokol Kesehatan Tangkal Corona Virus Warga Sehat itu tak hanya memiliki pakaian resmi saja.

Pasalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun juga memiliki garda intel Pendekar Waras yang mengawasi berbagai lokasi rawan kerumunan dan pelanggaran protokol Covid-19.

Begitu mengetahui adanya pelanggaran protokol kesehatan di sebuah tempat keramaian, intel Pendekar Waras akan berkoordinasi dengan Satuan Gugus Tugas Covid-19 untuk dilakukan penindakan.

Baca juga: Terbukti Ampuh Cegah Penularan Covid-19, Kampung Tangguh Kota Madiun Diperluas

Kini, kinerja maksimal pendekar waras bentukan Maidi rupanya menuai hasil memuaskan.

Banyak yang ingin mencontoh kebijakan Maidi sehingga Kota Pendekar berada di urutan paling akhir jumlah pasien positif Covid-19 di Jawa Timur.

Bukan itu saja, Presiden RI Joko Widodo, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Hadi Tjahyono hingga Kepala Kepolisian Republik Indonesia Idham Azis juga mengakui kehebatan "Pendekar Waras" yang berhasil membendung penyebaran Covid-19 di Kota Madiun.

Hal itu terbukti dari tidak adanya pasien Covid-19 yang meninggal dan jumlah penderita terpapar corona paling sedikit di Jawa Timur.

Lebih lagi, kerja keras Pendekar Waras pun menorehkan Kota Madiun sebagai daerah yang sangat rendah resiko penularannya di Jawa Timur.

Baca juga: Tak Ada Transmisi Lokal dan Getolnya Kinerja Pendekar Waras, Kota Madiun Raih Zona Hijau Lagi

Kehebatan Pendekar Waras dalam kinerjanya dijadikan alat pengerem penyebaran Covid-19 bagi Maidi.

Sebab, tanpa adanya pengereman yang jelas dan terukur, penyebaran Covid-19 bisa tidak terkendali dan merajalela di Kota Pendekar.

“Presiden Jokowi menyatakan kepala daerah itu harus pandai dan pintar kapan mengerem dan kapan mengeggas. Jadi saya terapkan Covid-19 kami rem dengan Pendekar Waras dan ekonomi kami gas agar masyarakat sejahtera,” ujar Maidi.

Getolnya Pendekar Waras menertibkan warga yang tidak mentaati protokol kesehatan juga menjadikan Kota Madiun mendapatkan hadiah tambahan anggaran dari pemerintah pusat.

Pemerintah Kota Madiun mendapatkan tambahan anggaran Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp 15 miliar untuk penanganan Covid-19 selama tiga bulan.

Baca juga: Tekan Persebaran Covid-19, Wali Kota Madiun Luncurkan Dua Program Inovatif

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com