Maidi menambahkan, ketaatan warga terhadap protokol kesehatan akan memudahkan pemerintah membangkitkan kembali roda perekonomian yang jatuh saat pandemi Covid-19 menghantam Kota Pendekar.
Kekebalan tubuh menjadi salah satu aspek terpenting agar warga tangguh dari serangan Covid-19. Supaya warga Kota Madiun kekebalan tubuhnya menguat di saat pandemi belum berakhir, Maidi membagi-bagikan gratis telur, sayuran, dan susu.
Tak hanya di pinggir jalan, telur, sayur, dan susu juga dibagikan kepada warga saat Maidi melakukan kunjungan ke kelurahan.
Susu dan telur yang dibagi merupakan donasi dari aparatur sipil negara (ASN) yang bekerja di Pemkot Madiun.
Baca juga: Pemkot Madiun Bagikan Ribuan Makanan Peningkat Imun kepada Masyarakat
Sementara itu, sayur mayur yang dibagikan merupakan hasil panen kebun sayur milik Maidi.
Pembagian susu, sayur dan telur bukan tanpa maksud. Selain membantu warga untuk menambah kekebalan tubuh juga mengedukasi warga tentang pentingnya mengkonsumsi makanan bergizi selama pandemi corona berlangsung.
Semenjak Pemerintah Kota Madiun membolehkan pedagang kaki lima (PKL) berjualan kembali di masa pandemi, wajah Mbah Poerboyo nampak berseri kembali.
Pria setengah baya yang kesehariannya berjualan jamu rempah di pinggir alun-alun Kota Madiun pun bisa bernapas lega lantaran bisa mendapatkan penghasilan untuk menghidupi keluarganya.
Mbah Poerboyo memahami kebijakan pemerintah melarang PKL berjualan saat itu untuk menghindari kerumunan dan penularan corona.
Baca juga: Wali Kota Madiun dan Wakilnya Bagikan Seragam Sekolah Gratis ke Siswa SD dan SMP
Dia pun was-was saat itu bila nekat berjualan bisa tertular dari pembelinya yang tidak diketahui kondisi kesehatannya.
“Saya bersyukur saat ini bisa berjualan kembali setelah pemerintah mengizinkan kami berjualan di pinggir alun-alun Kota Madiun,” tuturnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Hal ini sempat pula dirasakan Maidi yang mengaku dampak Covid-19 menjadikan pertumbuhan ekonomi di kota pendekar bergerak sangat lambat.
Untuk mengegas (genjot) laju pertumbuhan ekonomi dan pendapatan warga, dia pun mengizinkan rumah makan, restoran, angkringan, hingga PKL membuka usahanya.
Kebijakan Maidi memperbolehkan pelaku usaha membuka usahanya di tengah pandemi bukan tanpa alasan. Pasalnya, banyak warga Kota Madiun yang bergantung pendapatan dari sektor jasa.
Baca juga: Lindungi Warga dari Covid-19, Kota Madiun Siap Kerahkan 2.000 Pendekar
Untuk itu bila ditutup terlalu lama, dikhawatirkan warga akan mengalami keterpurukan ekonomi dan berdampak turunnya imunitas. Kondisi itu akan mengakibatkan warga rentan terpapar Covid-19.
Agar roda perekonomian rakyat berputar di saat pandemi, restoran, warung makan, angkringan, dan PKL diperbolehkan melayani makan di tempat dengan syarat menerapkan protokol kesehatan.
Seluruh penjual dan pembeli diwajibkan mengenakan masker. Tak hanya itu, penjual juga harus menyediakan tempat cuci tangan bersama sabunnya untuk mencegah penularan corona.
Meski diberi kelonggaran menjalankan usaha di masa pandemi, Maidi tak mau kecolongan. Pasukan pendekar waras dan intelnya disebar ke seluruh tempat usaha yang mendatangkan kerumunan.
Bagi yang ketahuan melanggar, pendekar waras akan menegur agar pemilik usaha disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Tawarkan Destinasi dalam Kota, Pemkot Madiun Rilis Layanan Keliling Gratis Lewat Mabour Bus