JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak diumumkan pada awal Maret 2020, penyebaran virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 di Indonesia sudah berjalan selama tiga bulan.
Dalam jangka waktu tersebut, Indonesia diuji dengan berbagai macam hal yang tidak menguntungkan.
Ujian itu mulai dari kesehatan masyarakat yang dipertaruhkan, perekonomian yang terpuruk, hingga berbagai upaya pemerintah untuk menangani pandemi sekaligus dampaknya.
Saat ini, pandemi Covid-19 telah menjadi bencana nasional nonalam dan dinilai menjadi ujian bangsa Indonesia di sektor kesehatan.
Baca juga: KPK Sebut Setneg Minta 3 Kementerian Tindak Lanjuti Rekomendasi KPK Terkait BPJS Kesehatan
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pandemi Covid-19 membuat ketimpangan infrastruktur dan suprastruktur di sektor kesehatan nasional menjadi terlihat sangat jelas.
"Adanya wabah Covid-19 ini, kita bisa jadi telanjang mengetahui betapa masih belum solidnya, timpangnya infrastruktur dan suprastruktur kesehatan nasional," kata Muhadjir dalam peluncuran buku Statistik JKN 2014-2018: Mengungkap Fakta JKN dengan Data di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (18/6/2020).
Baca juga: Menko PMK Ungkap Masalah Program Jaminan Kesehatan Nasional
Bahkan, masyarakat yang sudah mendapatkan jaminan melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pun belum mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.
Terutama secara infrastruktur, suprastruktur, hingga tenaga pelayanan kesehatan yang menumpuk di kantong-kantong tertentu.
"Sementara di tempat lain seperti wilayah remote area, daerah tertinggal, pedalaman, langka sekali tenaga kesehatan dan infra/suprastrukturnya memadai," kata Muhadjir.
Baca juga: Hingga April 2020, JKN-KIS Sudah Lindungi 222,9 Juta Penduduk Indonesia
Oleh karena itu, ia pun meminta seluruh pihak untuk bekerja keras menata dan melakukan reformasi tersebut sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Terutama agar pelaksanaan JKN yang sudah meng-cover 230 juta penduduk ini bisa berlangsung dengan baik.