Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Lesu, Pemerintah Pertimbangkan Diskon 30 Persen untuk Wisatawan

Kompas.com - 17/02/2020, 16:26 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mempertimbangkan untuk memberi diskon sebesar 30 persen kepada wisatawan mancanegara dan domestik untuk menaikkan sektor pariwisata Indonesia yang turun akibat virus corona.

"Saya tadi pagi telah bertemu dengan Menteri Keuangan kemungkinan ini masih kita hitung bersama-sama sore hari ini untuk memberikan diskon insentif bagi wisatawan mancanegara yaitu 30 persen," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (17/2/2020).

Selain kepada wisatawan mancanegara, diskon rencananya juga akan diberikan kepada wisatawan domestik.

Baca juga: Dampak Virus Corona terhadap Pariwisata di Asia Tenggara

Namun, Presiden belum memastikan diskon akan diberikan untuk tiket pesawat, akomodasi hotel, atau tiket objek wisata.

Ia mengatakan semua hal tersebut masih dikaji dan akan diumumkan segera sore ini.

"Mungkin bisa saja untuk travel bironya diberi diskon yang lebih misalnya 50 persen misalnya sehingga betul-betul menggairahkan dunia wisata kita karena memang sekarang baru ada masalah karena virus corona," lanjut dia.

Baca juga: Travel Ban Australia Terkait Corona, Pariwisata Rugi Rp 9 T Per Minggu

Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio memprediksi kerugian pariwisata Indonesia akibat terhentinya penerbangan dari dan ke China sekitar 4 juta US Dolar.

Diketahui, Indonesia menutup penerbangan dari dan ke China usai menyebarnya virus corona di sana.

"Jadi harus kita data dengan baik. Tetapi kan seperti kita ketahui wsiatawan dari Tiongkok dalam masa setahun ada 2 juta. Kalau dihitung dari segi devisa karena pengeluara rata-rata mereka 1.400 US Dolar, kan berarti hampir 4 juta US Dolar (kita kehilangan) dari China," ujar Wishnu usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020).

Baca juga: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bingung Ditanya Kerugian akibat Virus Corona

Karenanya, pemerintah akan berupaya menggenjot potensi wisatawan lokal dan wisatawan negara lain untuk mengarahkan liburannya dari China ke Indonesia.

Sebab, selain Indonesia, ada pula negara lain yang sudah menutup penerbangan ke China.

Ia menambahkan, pihaknya akan menjajaki kerja sama dengan pesawat-pesawat yang tak bisa terbang ke China untuk mengalihkan rutenya sementara waktu terbang ke sejumlah destinasi wisata Indonesia.

"Saya bersama Pak Menhub akan bertemu dengan airlines, sekitar ada 30an airlines yang siapa tahu bisa mengalihkan rutenya ke Indonesia. Sehingga tetap bisa membantu pariwisata ini, di Indonesia," ujar dia.

Baca juga: Akibat Isu Virus Corona, Pariwisata Bali Diperkirakan Merugi Rp 1 Triliun Per Bulan

Beberapa destinasi wisata Indonesia yang akan disiapkan sebagai pengganti destinasi wisatawan asing dan domestik ke China ialah Bali.

Wishnu menilai Bali saat ini paling siap menjadi destinasi wisata alternatif dengan ditutupnya penerbangan dari dan ke China oleh beberapa negara.

Di Bali saat ini juga terjadi penurunan jumlah wisatawan dari China. Oleh sebab itu, pemerintah akan menggantinya dengan wisatawan negara lain dan domestik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com