JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai, awalnya publik menduga pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar X akan berlangsung panas.
Sebabnya, di awal pelaksanaan Munas Golkar, ada dua kelompok yang berseberangan yakni kubu Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo. Namun, Ma'ruf mengatakan dugaan tersebut keliru lantaran Munas Golkar berjalan lancar.
"Semula ada yang mengira Munas Golkar ini akan panas. Tapi ternyata dugaan itu keliru. Karena Partai Golkar ternyata Munasnya berjalan lancar sejuk. kata orang NU, katanya, sebelum Munas, gegeran. Sesudah munas ger-geran," kata Ma'ruf saat menutup Munas Golkar di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Baca juga: Struktur Kepengurusan Golkar Disahkan Paling Lambat Februari 2020
Ma'ruf bersyukur Munas Golkar berjalan lancar. Sebab, hal tersebut mendukung terwujudnya situasi politik nasional yang kondusif.
Ma'ruf meminta dinamika sebelum berlangsungnya Munas Golkar yakni persaingan antara Airlangga dan Bambang disudahi. Dengan demikian, Golkar bisa turut menciptakan situasi perpolitikan nasional yang kondusif.
"Gegeran itu ribut, tapi setelah Munas saling pelukan dan mendukung. Dan itu kita lihat dari ucapan ketum. Memang ada ungkapan yang mengatakan yang sudah lewat, lewat saja. Tapi kita membangun ke depan," lanjut mantan Rais Aam PBNU itu.
Baca juga: Airlangga Intruksikan Kader Golkar di Parlemen Dukung Regulasi Pro-Investasi
Sebelumnya, Forum Musyawarah Nasional Partai Golkar menyepakati dan menetapkan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum periode 2019-2024 secara aklamasi.
Aklamasi itu terjadi setelah 558 pemilik suara menerima laporan pertanggungjawaban dan mendukung penuh Airlangga untuk memimpin Partai Golkar periode 2019-2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.