Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Novel: Pak Anies Tidak Pernah Ada Kasus di KPK

Kompas.com - 09/10/2019, 14:24 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menilai, segala bentuk narasi negatif, hoaks, dan disinformasi yang beredar di media sosial, baik menyangkut dirinya dan KPK, sengaja disebarkan untuk merusak citra KPK.

"Saya kira pola-pola itu sengaja membuat persepsi seolah-olah KPK-nya jelek. Saya kira intinya enggak begitulah KPK," kata Novel saat ditemui di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (9/10/2019).

Misalnya, kata Novel, soal foto dirinya bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dikaitkan dengan laporan pengaduan masyarakat ke KPK mengenai biaya Frankfurt Book Fair tahun 2015 oleh Pemprov DKI.

"Pak Anies itu tidak pernah ada kasus di KPK. Soal orang dilaporkan banyak kok. Kita tak perlu sebut satu per satu, jangankan pejabat-pejabat, Pak Jokowi juga dilaporkan ke KPK soal yang transjakarta dulu, tetapi kan KPK pada akhirnya tidak melihat itu seperti perkara kan. Enggak dianggap masalah," kata dia. 

Baca juga: Novel Baswedan dan Miryam S Haryani Jadi Saksi dalam Sidang Markus Nari

Novel menyatakan, pertemuannya dengan Anies tidak bermasalah. Ia menegaskan, pertemuan dengan seseorang bisa jadi masalah apabila orang itu sedang diperiksa dalam perkara korupsi yang ditangani KPK.

"Kalau Pak Anies kan, enggak ada masalah. Tidak pernah ada penyelidikan terkait Pak Anies. Saya ketemu Pak Anies sebagai saudara," kata Novel. 

Menurut Novel, sekitar tahun 2017, Anies ke Singapura menjenguk dirinya yang sedang menjalani perawatan pasca-penyiraman air keras yang mengenai matanya.

"Kita berbincang di kamar perawatan, dan kemudian ada waktu shalat terus saya sama Pak Anies ke tempat shalat ke masjid terdekat. Kan wajar. Abis itu duduk. Seingat saya ashar ya. Itu 2017 ya, kalau enggak salah, karena saya dirawat inap itu sekitar 4 bulan dari bulan April sampai Agustus," ujar Novel.

Ia juga menegaskan, tak bisa mencampuri urusan aduan masyarakat. Sebab, aduan itu ditangani Kedeputian Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat.

Baca juga: Klarifikasi KPK soal Isu Terkait Novel: Foto dengan Anies Baswedan, Foto di Bandara, hingga Tuduhan Tukar Guling Kasus

Sementara itu, Novel bertugas di Kedeputian Penindakan. Novel juga menanggapi narasi kelompok Taliban di KPK yang beredar di media sosial.

Selama ini, Taliban dikenal sebagai kelompok berkuasa di Afghanistan yang memperlakukan ajaran radikal.

"Ya hoaks, hoaks, keterlaluan, masak disebut Taliban begitu kan. Enggak (benar)-lah," ujar dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com