JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu mengkritik langkah Saut Situmorang yang mengundurkan diri dari jabatan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi.
Ia menilai, mundurnya Saut karena gagal menghentikan laju Irjen Firli Bahuri untuk menjadi pimpinan KPK.
"Kan dia yang paling getol menyerang Pak Firli. Lalu merasa misinya enggak berhasil ya mengundurkan diri," kata Masinton saat dihubungi wartawan, Jumat (13/9/2019).
Sebelum mengundurkan diri, Saut menggelar jumpa pers yang menyatakan capim KPK Irjen Firli Bahuri melanggar kode etik berat ketika menjabat deputi penindakan KPK.
Baca juga: Saut Mundur dari Wakil Ketua KPK, Masinton: Itu Tak Berintegritas
Pernyataan itu keluar hanya sehari sebelum Firli menjalani uji kepatutan dan kelayakan di DPR.
Namun, Firli pada akhirnya lolos seleksi, bahkan terpilih secara aklamasi sebagai Ketua KPK.
Masinton pun mempertanyakan integritas Saut sebagai pimpinan KPK. Padahal, kata dia, Saut selama bekerja 4 tahun di KPK ini sudah digaji pemerintah alias digaji dengan uang rakyat.
"Kan mereka digaji negara untuk bekerja profesional. Lalu kesempatan itu malah mereka gunakan untuk aktivitas politik menyerang orang. Ketika keinginan mereka tidak terpenuhi lalu mengundurkan diri. Pertanggungjawabkan dong semuanya sampai selesai masa jabatan," kata politisi PDI-P ini.
Baca juga: Wapres soal Saut Situmorang Mundur: Itu Hak Pribadi
Saut Situmorang menyampaikan pesan pengunduran dirinya sebagai pimpinan KPK periode 2015-2019.
Pernyataan itu disampaikan Saut lewat surat elektronik ke jajaran pegawai KPK. Penasihat KPK Tsani Annafari membenarkan adanya surat elektronik itu.
Dalam surat itu, Saut mengatakan pengunduran dirinya sebagai pimpinan KPK berlaku terhitung sejak Senin (16/9/2019).
Dalam surat elektronik itu, Saut meminta maaf dan berterima kasih kepada sesama kolega, yaitu Agus Rahardjo, Basaria Pandjaitan, Alexander Marwata dan Laode M Syarif. Ia juga meminta maaf dan berterima kasih kepada seluruh jajaran KPK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.