JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan diskusi-diskusi informal sudah sering dilakukan antara partai Koalisi Indonesia Kerja dengan beberapa partai di Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.
Dalam berbagai kesempatan, kata Johnny, partak KIK memberi sinyal untuk membuka peluang kerja sama dengan partai manapun termasuk partai oposisi di Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.
"Kita memang tidak membahas secara spesifik, tetapi sinyal politik itu ada. Kalau dari kami, kami membuat sinyal politik dengan membuka ruang politik. Tentu dari sebelah juga membuka ruang misalnya 'ada tidak pintu masuk bagi saya'. Kan begitu," ujar Johnny di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (21/5/2019).
Baca juga: AHY: Presiden Jokowi Minta Saya Jadi Jembatan Komunikasi dengan SBY
Namun, kata dia, jangan dibayangkan sinyal semacam itu disampaikan dalam bentuk pertemuan formal. Sinyal semacam itu dirasakan lewat interaksi-interaksi informal antar partai.
Berbekal sinyal tersebut, Johnny yakin akan ada dinamika politik yang lebih intens dari partai oposisi. Apalagi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menetapkan hasil Pemilu 2019.
"Saya kira dalam satu dua hari ini akan ada pimpinan-pimpinan parpol yang akan melakukan manuver-manuver yang lebih definitif. Khususnya yang dari luar koalisi KIK," ujar Johnny.
"Manuvernya bagaimana untuk membangun konstruksi politik baru setelah pemilu, saya rasa itu," tambah dia.
Baca juga: Kegeraman Elite Demokrat dan Kelanjutan Koalisi Prabowo-Sandiaga...
Menurut Johnny, reposisi sikap politik partai juga sebetulnya hal yang biasa di Indonesia. Bahkan perubahan arah dukungan juga terjadi pada saat Pemilihan Presiden 2014. Bukan tidak mungkin hal yang sama terjadi kembali pada Pilpres 2019.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2019, Selasa (21/5/2019) dini hari. Rekapitulasi meliputi 34 provinsi dan 130 wilayah luar negeri.
Hasil rekapitulasi ini ditetapkan pada Selasa (21/5/2019) pukul 01.46 WIB. Dari hasil rekapitulasi yang ditetapkan KPU, pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin menang atas paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Jumlah perolehan suara Jokowi-Ma'ruf mencapai 85.607.362 atau 55,50 persen. Sedangkan perolehan suara Prabowo-Sandi sebanyak 68.650.239 atau 44,50 persen. Selisih suara kedua pasangan mencapai 16.957.123 atau 11 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.