Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN: Kemenangan 01 Sudah Kami Prediksi Sejak Awal

Kompas.com - 02/05/2019, 20:11 WIB
Jessi Carina,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Benny Ramdhani mengatakan pihaknya sudah bisa memperkirakan kemenangan pasangan calon nomor urut 01 sejak awal.

Menurut Benny, TKN memiliki banyak ahli yang bisa mengalkulasi potensi kemenangan dengan menganalisa kekuatan Jokowi-Ma'ruf.

"Artinya kemenangan 01 itu sudah kami prediksi sejak awal. Tetapi tidak pernah kami nyatakan ke publik sebelum pencoblosan tanggal 17 April karena akan dinilai ego, takabur, dan sebagainya," ujar Benny di Posko Cemara, Menteng, Kamis (2/4/2019).

Baca juga: Situng Sementara KPU: Jokowi-Maruf Unggul Sekitar 11,3 Juta Suara

Menurut Benny, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga juga sudah bisa memprediksi sejak awal. Dia yakin Prabowo-Sandiaga sudah merasa akan kalah ketika tahu harus berhadapan dengan Jokowi-Ma'ruf.

Dia berpendapat kondisi ini membuat tim kampanye Prabowo-Sandiaga mulai memunculkan narasi pemilu curang sejak awal pemilu.

"Sehingga narasi kecurangan sebetulnya planing yang sebelum pencoblosan mereka buat untuk membentuk opini publik. Agar suatu saat kecurangan ini bisa digunakan menjadi alat membakar emosi pendukung," kata dia.

Baca juga: Real Count TKN Data 64 Persen: Jokowi-Maruf Unggul 10 Juta Suara

Benny mengatakan hal tersebut terbukti setelah 17 April 2019. BPN Prabowo-Sandiaga selalu mengulang narasi bahwa Pemilu 2019 dilakukan dengan penuh kecurangan.

Benny kemudian menyinggung ijtima ulama baru-baru ini yang meminta KPU mendiskualifikasi pasangan Jokowi-Ma'ruf. Menurut dia ini adalah bagian yang sudah dipersiapkan sejak sebelum hari pemungutan suara.

"Kecurangan ini adalah narasi besar dan sudah di-framing sejak awal," kata dia.

Benny mengakui bahwa Pemilu 2019 tidak berjalan sempurna. Bicara kecurangan, kata dia, TKN Jokowi-Ma'ruf juga menemukan potensi pelanggaran pemilu yang menguntungkan Prabowo-Sandiaga.

Namun TKN tidak langsung menyebut bahwa seluruh proses pemilu tidak jujur dan tidak adil. Artinya kecurangan yang terjadi tidak bersifat terstruktur, sistematis, dan masif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com