Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN Kerahkan Relawan dan Saksi Parpol Koalisi Kawal Suara di TPS

Kompas.com - 15/04/2019, 16:50 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN), Maman Imanulhaq, menyebutkan telah menginstruksikan kepada relawan dan seluruh partai politik koalisi Indonesia kerja untuk berpartisipasi dalam mengawal suara di tempat pemungutan suara (TPS).

"TKN menginstruksikan kepada relawan dan seluruh parpol mengajak masyarakat untuk memilih. Kami juga minta ada saksi dari relawan maupun di luar relawan untuk mengawal suara sehingga tidak ada kecurangan, tidak ada manipulasi suara, dan sebagainya," ujar Maman ketika ditemui di kantor Amnesty International, Jakarta Pusat, Senin (15/4/2019).

Baca juga: Putra Mahkota Saudi MBS Sebut Jokowi sebagai Pemimpin yang Maju

Pemilihan yang jujur dan adil, lanjut Maman, menjadi sangat penting bagi masyarakat untuk menuju demokrasi yang berkualitas. Maka dari itu, ia menyebutkan TKN telah membagi relawan dan saksi dari parpol koalisi di sejumlah TPS.

"Kita sudah membagi dengan jelas, misalnya PKB jadi saksi di wilayah Sukabumi," paparnya.

Relawan, seperti diungkapkan Maman, tidak hanya bertugas menjaga dan mengawal suara di TPS, tetapi juga bertugas di posko pengaduan TKN.

Baca juga: Usai Umrah, Jokowi Melanjutkan Perjalanan ke Madinah

Maman menuturkan, TKN telah membuka posko pengaduan kecurangan pemilu di rumah aspirasi. Jadi, masyarakat bisa melaporkan adanya kecurangan pemilu ke posko pengaduan TKN yang kemudian akan ditindaklanjuti.

"Kita sudah siapkan bagaimana beberapa aplikasi dan pelatihan ke relawan partai koalisi, bagaimana mengawasi termasuk mengunggah foto bukti di TPS masing-masing," ungkapnya kemudian.

Kompas TV Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf berharap, kepolisian menindak tegas penyebar dan pembuat berita bohong server pengaturan untuk kemenangan salah satu pasangan calon di pilpres 2019. Menurut Wakil Ketua TKN, Arsul Sani, berharap pelaku penyebaran berita bohong dapat diadili. Menurut Arsul, kabar bohong atau hoaks lebih berpotensi menimbulkan kekacauan. Masyarakat diharap mencari informasi yang valid dari media yang tepercaya. #ServerHoaksKPU #VideoHoaksKPU #ServerKPUDisetting
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com